Tiap Tiga Jam, Mesin Cetak Karcis Disterilkan
SURABAYA, Jawa Pos – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya masih membuka layanan parkir di park and ride (PNR). Salah satunya di PNR Mayjen Sungkono, Dukuh Pakis. Seluruh petugas dan pengguna PNR wajib mematuhi protokol kesehatan. Area cuci tangan disediakan di area PNR.
Kadishub Irvan Wahyu Drajad menuturkan, pihaknya rutin membersihkan area PNR. Dia menyatakan, petugas diwajibkan mensterilkan mesin pencetak karcis PNR. Minimal tiap tiga jam sekali, area mesin dilap dengan disinfektan. Tujuannya, menekan persebaran Covid-19. ’’Selain itu memberikan kenyamanan dan keamanan kepada para pengguna PNR,’’ katanya.
Lebih lanjut Irvan mengungkapkan, PNR dibuat untuk mengakomodasi masyarakat agar menggunakan transportasi publik. Kendaraan diparkir di PNR, kemudian beralih ke transportasi publik. Salah satunya Suroboyo Bus.
Nah, sebelum pandemi, dishub mencatat jumlah pengguna PNR sekitar 60‒80 kendaraan per hari. Namun, pada saat kondisi pandemi, jumlah itu menurun. ’’R4 (roda empat, Red) sekitar 35‒40 per hari, lalu R2 (roda dua, Red) sekitar 40‒45,’’ tutur Irvan.
Anggraeni, pengguna PNR R2, mengungkapkan dirinya terbantu dengan kehadiran PNR. Lokasi rumahnya di Dukuh Pakis. Sementara itu, dia harus bekerja di sekitar Diponegoro. ’’Parkir motor di PNR Mayjen Sungkono, lalu ganti ke Suroboyo Bus,’’ papar perempuan 37 tahun itu.
Anggraeni mengatakan perlu berhemat dalam kondisi seperti ini. Menurut dia, dengan memarkirkan kendaraannya dan menggunakan Suroboyo Bus, pengeluarannya dapat dihemat dua kali lipat.