Pastikan Berwisata Aman di Tengah Pandemi
DPRD Kota Surabaya secara menyeluruh memperhatikan sektor-sektor yang kembali beraktivitas di era new normal. Pariwisata termasuk di dalamnya.
MEMASTIKAN pelaksanaan protokol kesehatan menjadi agenda Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya A. H. Thony di Kebun Binatang Surabaya (KBS) kemarin (24/8). Hal itu dilakukan agar pengunjung dan seluruh pegawai KBS aman dari Covid-19. Apalagi, masyarakat saat ini sudah kembali memulai aktivitas berwisatanya.
Staf Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS pun membuktikan komitmen dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Mereka memakai sarung tangan, face shield, masker, dan thermogun saat menyambut pengunjung. Pengunjung yang tidak berkenan cuci tangan, tak memakai masker, atau suhu di atas 37,5 derajat Celsius dilarang masuk.
Thony membuktikan langsung protokol itu saat akan masuk KBS. Dia pun mengakui protokol yang diterapkan KBS cukup ketat. Kedatangan Thony disambut Direktur Utama PDTS KBS Chairul Anwar. Kedua berdialog secara intens mengenai operasional KBS selama era new normal. Termasuk tentang kunjungan ke KBS yang terus mengalir.
Tren tersebut diakui Thony sangat wajar. Masyarakat ingin refreshing setelah hampir enam bulan mengikuti imbauan untuk tetap di rumah. Sebab, bertahan enam bulan di rumah tentu memunculkan rasa bosan. Terlebih, mereka tak henti digempur kabar perihal Covid-19 yang berpotensi meningkatkan stres.
”Kami tak pernah melarang masyarakat jika ingin berwisata. Tapi harus terus memperhatikan protokol kesehatan. Perlu ada kontrol juga untuk destinasinya, apakah fasilitas penunjang protokol kesehatan itu sudah ada atau belum. Jika belum ada, bisa dikatakan objek wisata itu belum siap buka kembali di tengah pandemi,” ujar Thony.
Kembali dibukanya KBS Juli lalu juga memberikan angin segar kepada pihak internal. Biaya perawatan fauna, flora, dan seluruh area secara bertahap kembali tertopang. Apalagi, biaya tersebut tentu tidak sedikit. Masyarakat pun kembali mendapat pilihan destinasi wisata yang aman dan nyaman.
Thony juga menekankan bahwa KBS harus terus dirawat. Sebab, di sana pula tempat anak-anak untuk melihat langsung kehidupan satwa. ”Jika tak ada pemasukan, perawatan binatangnya bagaimana? Ini tentu berdampak besar pula bagi keberlangsungan hidup binatang di sini (KBS, Red). Terpenting, KBS harus terus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat agar masyarakat lebih aman,” ujarnya.
Bentuk Tim Satuan Tugas Covid-19 Internal
Chairul mengungkapkan keamanan dan kenyamanan pengunjung KBS tetap prioritas. Beberapa kebijakan diterapkan agar penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 berjalan dengan baik. ”Tiket dilakukan pemesanan lewat online untuk mengurangi kontak dan antrean,” ujarnya.
KBS menyediakan ruangan khusus untuk pengunjung yang butuh penanganan medis dan dengan suhu tubuh lebih dari 37,5 derajat Celsius. Jalur berjalan di area KBS juga dibuat searah agar pengunjung tetap bisa melakukan physical distancing. Perihal kuota, KBS hanya membuka 50 persen dari jumlah normalnya. Yakni, 1.000–1.500 pengunjung pada hari biasa dan 3.000 saat weekend.
”Jam kunjung juga dibuat dua sif. Yakni, pukul 08.30–11.30 dan 12.30–15.30. Ada jeda satu jam yang digunakan tim kami untuk konsolidasi. Seperti penyemprotan disinfektan ke seluruh area dan pembersihan di touching point seperti bangku atau tangga,” papar Chairul. Puluhan staf juga berjaga di beberapa spot. Mereka mengingatkan pengunjung yang lalai menerapkan protokol kesehatan. Seperti berkerumun atau melepas masker.
Seluruh protokol kesehatan itu disiapkan KBS jauh sebelum dibuka kembali pada era new normal. Chairul menuturkan bahwa KBS juga memiliki tim satgas gugus Covid-19 internal. Mereka terdiri atas tim preventif, kuratif, handling penanganan kesehatan, dan public relation. Pihaknya pun terus berkoordinasi dengan satpol PP, dinas perhubungan, pemerintah kota, dan pemerintah provinsi.
Langkah-langkah KBS itu diapresiasi Thony. Sebab, masyarakat pasti membutuhkan hiburan yang aman serta nyaman di tengah pandemi. Thony pun berharap Pemkot Surabaya dapat lebih memperhatikan KBS atau destinasi wisata lainnya di Surabaya. ”Jangan hanya memperhatikan zona-zona di kampung, tapi juga di area wisata,” ujar Thony.
Kami ingin memastikan salah satu destinasi wisata favorit di Surabaya ini menerapkan protokol kesehatan yang baik. Agar keamanan dan kenyamanan warga berwisata di tengah pandemi terjaga.”
A. H. THONY Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya