Tanggul Selesai, Bakal Jadi Tempat Wisata
SURABAYA, Jawa Pos – Pengerjaan proyek tanggul laut di Kecamatan Bulak sudah rampung. Penyelesaian tersebut sesuai dengan proyeksi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Surabaya yang menargetkan proyek itu selesai bulan ini. Selanjutnya, kawasan tersebut bakal dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata pesisir timur.
”Proyek tanggul lalu merupakan salah satu pengembangan kawasan Bulak yang rencananya dibuat sebagai jujukan wisata,” kata Kabid Permukiman Rakyat dan Kawasan Permukiman DPRKP CKTR
Surabaya Adi Gunitha.
Wilayah itu, lanjut Adi, akan terhubung dengan proyek cable car, lapangan tembak, dan JLLT yang tengah dan sudah digarap pemkot. ”Jadi, ini big plan yang harus dikerjakan secara perlahan. Intinya, kami ingin menata kawasan Kecamatan Bulak lebih baik. Sebab, wilayah ini punya potensi wisata yang tinggi,” ucapnya.
Karena itu, tanggul laut harus terus diawasi dan dirawat. Pengawasan dilakukan pihak kecamatan setempat. Sementara itu, perawatan akan dilakukan sebulan sekali dan bergantung kondisi tanggul. ”Kami akan kirim tim secara berkala untuk memastikan kondisi tanggul tidak rusak. Selain itu, kami mendorong warga untuk menjaganya,” ujarnya.
Kehadiran tanggul laut itu juga diharapkan bisa membuat nelayan lebih nyaman untuk menambatkan perahu. Sebab, selama ini banyak keluhan tentang terjangan ombak laut. ”Banyak kapal yang rusak dan pantai yang terus terkikis. Dengan adanya tanggul laut ini, kondisi pesisir tidak tergerus abrasi dan lebih kuat dalam menghadapi perubahan cuaca,” katanya.
Berdasar pengamatan di lapangan, proyek tanggul laut sepanjang 400 meter itu sudah digunakan nelayan untuk menambatkan perahunya. Tidak jauh dari situ, ada pula anak-anak yang naik sepeda melewati tanggul. ”Kami telah ratakan juga jalannya sehingga bisa dilalui warga,” ucapnya.
Adi menambahkan, pengerjaan itu sebenarnya hendak dituntaskan Juli lalu. Namun, petugas mengalami kendala karena tingginya gelombang air laut. ”Pengerjaan juga sempat terganggu dengan adanya pandemi Covid-19. Para pekerja sempat terhenti sementara. Jadi, pengerjaan terlambat,” tuturnya.