Air PDAM Tercemar Lagi
LAMONGAN, Jawa Pos – Sebagian pelanggan Perumda Air Minum (PDAM) Lamongan kembali harus kecewa. Air bersih yang semestinya mereka dapatkan berubah kotor kecokelatan dalam beberapa hari terakhir.
Perumda Air Minum Lamongan memastikan perubahan warna itu terjadi karena Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo tercemar limbah dari Jawa Tengah.
’’Kami sudah konfirmasi ke Perum Jasa Tirta (PJT) I yang mengelola air baku Bengawan Solo. Ternyata ada pencemaran limbah di hulu,’’ tutur Direktur Perumda Air Minum Lamongan Ali Mahfudi kepada Jawa Pos Radar Lamongan kemarin (24/8).
Berdasar keterangan PJT I, lanjut dia, hasil lab dugaan adanya pencemaran limbah di DAS Bengawan Solo Jateng sudah keluar sebulan lalu. Adanya pencemaran limbah membuat gubernur Jateng turun langsung ke Cepu, Blora. Ali mengatakan, limbah yang mencemari DAS Bengawan Solo berasal dari industri batik dan produksi kulit rumah tangga.
Tapi, mengapa limbah di Lamongan baru muncul beberapa hari terakhir? ’’Karena sudah tidak ada hujan lagi, aliran air baku dari Bengawan Solo bergerak lebih lambat. Aliran air tidak deras. Jadinya tiba di Lamongan baru Jumat,’’ klaim Ali saat dikonfirmasi via ponsel.
Dia menjelaskan, pencemaran limbah membuat kandungan biological oxygen demand (BOD) dan chemical oxygen demand (COD) di DAS Bengawan Solo mengalami penurunan. Menurut Ali, warna air kecokelatan cukup parah terlihat Sabtu (22/8). ’’Ini kan saya kebetulan ada di pipa Plosowahyu dengan teman-teman operator. Kami mencoba untuk melakukan upaya penekanan dan pengurangan warna cokelat itu,’’ ujar Ali.
Dia menuturkan, air tersebut diproses dengan memisahkan sedimen lumpur yang dimikser di pipa Plosowahyu. Selanjutnya, ditambahkan bahan kimia kaporit dan klorin untuk membunuh kuman di dalam air.