Guru Reaktif Wajib Isolasi
Ratusan ASN dan GTT-PTT SMA/SMK Rapid Test
KABUPATEN MOJOKERTO, Jawa Pos – Ratusan guru dan tenaga kependidikan (GTK) jenjang SMA/SMK menjalani rapid test masal yang digelar Pemprov Jawa Timur (Jatim) kemarin. Langkah tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) yang dimulai sejak pekan lalu.
Beberapa orang diketahui hasilnya reaktif. Mereka langsung diminta melakukan isolasi mandiri dan menjalani uji swab. Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cabdisdik) Provinsi Wilayah Kabupaten dan Kota Mojokerto Kresna Herlambang memaparkan, rapid test masal menyentuh seluruh GTK yang berstatus aparatur sipil negara (ASN) maupun guru tidak tetappegawai tidak tetap (GTT-PTT). Dilakukan secara serentak selama dua hari.
Tahap pertama telah rampung, Senin (24/8). Tercatat, lebih dari 900 orang terdaftar menjalani tes cepat di tiga lokasi.
GTK berasal dari lembaga pendidikan jenjang SMA, SMK, dan SLB se-Kabupaten dan Kota Mojokerto. ’’Tapi, tidak semuanya hadir,’’ terangnya kemarin.
Menurut dia, pengajar dan pegawai sekolah yang tidak hadir akan dijadwalkan tes cepat susulan tahap kedua hari ini. Namun, ada juga yang sengaja tidak ikut lantaran tenggat waktu hasil rapid test sebelumnya masih berlaku.
Dia menjelaskan, rapid test tahap kedua akan tetap dilaksanakan di tiga tempat. Antara lain, di SMAN 1 Mojosari dengan jumlah 300 orang, SMKN 1 Dlanggu 378 orang, dan SMAN 1 Puri 300 orang. Tes cepat yang digulirkan Dispendik Jatim tersebut sebagai upaya antisipasi persebaran Covid-19 di lingkup pendidikan.
Di sisi lain, skrining itu juga dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti penerapan uji coba pembelajaran tatap yang telah berjalan sejak Selasa (18/8). Karena itu, rapid test tidak hanya menyasar GTK, tetapi juga diterapkan pada pengawas dan pegawai yang berdinas di Cabdisdik Wilayah Kabupaten dan Kota Mojokerto.
Mantan Kepala Cabdisdik Wilayah Kota/ Kabupaten Probolinggo itu menyebutkan hasil tes cepat langsung diketahui pada hari itu juga. Masing-masing akan diberi tahu melalui surat hasil rapid test. ’’Untuk yang reaktif juga bisa diketahui hari ini, mereka ada semacam panggilan khusus,’’ paparnya.
Herlambang mengakui, pada hasil rapid test tahap pertama, ada sejumlah orang yang hasil tes cepatnya reaktif. Namun, dia mengaku tidak mengantongi jumlah maupun asal lembaganya. Sebab, seluruh hasil tes cepat merupakan kewenangan dari tim kesehatan dari Pemprov Jatim. ’’Kami tidak tahu berapa total jumlahnya (hasil reaktif, Red), karena kami hanya fasilitator,’’ ulasnya.
Namun, urai dia, hasil rapid test reaktif tersebut tidak serta-merta dijadikan ukuran bahwa yang bersangkutan positif terpapar Covid-19. Pasalnya, tutur Herlambang, sejumlah orang yang reaktif disebabkan faktor kondisi badan yang kurang fit. ’’Ada yang reaktif, tapi orangnya lagi flu. Makanya mereka-mereka yang hari ini reaktif itu kemudian harus dilakukan pemeriksaan lanjutan,’’ tandasnya.