Ingin Tambah Satwa, KBS Surati Kebun Binatang di Kenya
SURABAYA, Jawa Pos − Kebun Binatang Surabaya (KBS) merupakan keping sejarah yang tak terpisahkan dari Kota Pahlawan. Taman satwa itu berdiri sejak 103 tahun yang lalu. Kini pemkot berupaya menjadikan tempat tersebut sebagai destinasi wisata yang dikenal dunia. Untuk mencapai target itu, sejumlah perencanaan dirancang.
Ada beragam upaya yang tengah disusun KBS. Perencanaan itu digarap Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang
Surabaya (PDTS KBS). Mulai menambah fasilitas hingga memperkaya flora dan fauna.
Direktur Utama PDTS KBS Chairul Anwar menyampaikan konsep tersebut. Ide besarnya adalah menjadikan KBS sebagai kebun binatang modern. Namun, tetap berbasis konservasi dan heritage. ”Tetap mempertahankan yang ada. Seperti bangunan dan satwa,” ujarnya.
Untuk satwa, KBS berencana menambah koleksi binatang. Chairul menjelaskan, dulu tempat konservasi satwa itu memiliki hewan yang menjadi perhatian pengunjung. Yaitu, makua. Bentuknya mirip gorila. ”Pemberian dari luar negeri,” ucapnya.
Dia berencana mendatangkan kembali satwa tersebut. Tujuannya, mengembalikan kembali memori pengunjung sekaligus menjadi ikon baru. Selain itu, KBS diharapkan bertambah ramai. ”Saat ini kami sedang mencari,” paparnya.
Jenis satwa lain yang dibidik adalah jerapah, zebra, marmoset, serta hewan mamalia yang lain. Untuk mendapatkan hewan itu, KBS menelusuri sejumlah kebun binatang. Salah satunya di Afrika. Rencananya, KBS akan berkirim surat kepada kebun binatang di Kenya. ”Saya akan meminta beberapa satwa,” jelasnya.
KBSjugadirancangmenjadipusat penangkaran satwa. Terutama komodo.Menurutdia,KBSmenjadi satu-satunya taman satwa yang berhasilmengembangbiakkansatwa asli Indonesia itu. Kini jumlahnya mencapai 100 komodo.
Chairul menuturkan, tidak sedikit pakar satwa yang berkunjung ke KBS. Salah satunya dari kebun binatang Melbourne, Australia. Ahli itu dua minggu berada di Surabaya. ”Hanya untuk mentelengi komodo,” ucapnya.
Ide lain adalah menambah fasilitas KBS. Lahan seluas 100 hektare (ha) itu bakal dilengkapi wahana keterampilan bagi anak. Dengan demikian, KBS tidak hanya menjadi tempat konservasi satwa.
Gagasan itu berupa pembangunan tempat berkemah. Siswa nanti bisa meneliti keseharian satwa. Sejak matahari terbit hingga terbenam. Konsep itu merupakan gabungan wisata satwa dan edukasi. ”Kami sudah siapkan tempat berkemah itu,” jelasnya.
Ide pengembangan KBS itu diresponsDPRD.WakilKetuaDPRD A. Hermas Thony mendukung langkah tersebut. Menurut dia, masih banyak potensi KBS yang belum dikembangkan.
Salah satunya pengembangbiakan komodo. KBS terbukti mampu mengembangbiakkan satwa yang dilindungi itu. ”Saya dorong agar Surabaya menjadi tempat penangkaran komodo,” ucapnya.
Nah,untukmewujudkanimpian tersebut, Thony mengakui tak semudah membalikkan telapak tangan. KBS membutuhkan dukungan. Selain dari pemkot, dia berharap adanya bantuan dari berbagai pihak. ”Kami mengajak warga yang peduli juga ikut membantu,” terangnya.