Jawa Pos

Work from Home Susutkan Demand Perkantora­n

-

SURABAYA, Jawa Pos – Permintaan terhadap ruang kantor di sejumlah negara Asia meningkat. Tapi, tidak demikian di Indonesia. Tren work from home alias WFH berpengaru­h besar terhadap permintaan ruang kantor.

Head of Office Services for Colliers Internatio­nal Indonesia Bagus Adikusumo memproyeks­ikan bahwa permintaan kantor di masa mendatang makin berkurang. Sebab, semakin banyak perusahaan yang secara serius mempertimb­angkan untuk menerapkan konsep WFH dalam jangka panjang. Juga, pertimbang­an tempat kerja yang fleksibel sehingga kebutuhan terhadap ruang kantor akan makin berkurang.

’’Pasar perkantora­n seperti Jakarta terus mengalami kelebihan pasokan. Bagi penghuni, inilah saat yang tepat untuk mengamanka­n transaksi leasing. Tapi, bagi pemilik, peningkata­n okupansi bangunan menjadi fokus sehingga dapat menekan biaya operasiona­l,’’ papar Bagus. Karena itulah, pemilik harus memberikan sewa yang fleksibel dan insentif lain.

Sementara itu, Executive Director Research Colliers Asia Andrew Haskins menyatakan, permintaan terhadap ruang kantor di Tiongkok malah meningkat. Pihaknya optimistis tentang pemulihan jangka menengah untuk penyerapan di Singapura, bahkan disebut sebagai lokasi paling populer di Asia. Di Tokyo, meski ada tanda-tanda kerja jarak jauh, masih ada minat dari perusahaan terhadap ruang kantor.

Managing Director Occupier Services Australia Doug Henry mengatakan, beberapa negara diperkirak­an memimpin pemulihan pasar sewa. Itu akan terlihat dari peningkata­n harga sewa.

 ?? PUGUH SUJIATMIKO/JAWA POS ?? TERDAMPAK: Aktivitas sebelum pandemi di Greenhouse Coworking and Office Space, Kuningan, Jakarta. Tren WFH memengaruh­i permintaan gedung perkantora­n.
PUGUH SUJIATMIKO/JAWA POS TERDAMPAK: Aktivitas sebelum pandemi di Greenhouse Coworking and Office Space, Kuningan, Jakarta. Tren WFH memengaruh­i permintaan gedung perkantora­n.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia