Kebut Selesaikan Lima Proyek Tol
SURABAYA, Jawa Pos – Pandemi Covid-19 memengaruhi bisnis PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Investor Relations Department Head Jasa Marga Pramitha Wulanjani menjelaskan bahwa tahun lalu pendapatan tol milik perseroan naik 12,3 persen. Sebab, sebagian besar ruas jalan tol anyar beroperasi. Juga, ada integrasi ruas Jakarta–Cikampek.
”Namun, akibat korona, pendapatan tol Jasa Marga Group turun 15,75 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,’’ kata Mitha akhir pekan lalu. Penyebabnya adalah volume lalu lintas turun akibat perubahan perilaku masyarakat yang menghindari bepergian. Apalagi, sejak Maret lalu, mayoritas perusahaan memberlakukan work from home (WFH). Belum lagi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berlaku April lalu.
Namun, pelonggaran PSBB pada Juni lalu membuat pendapatan harian tol Jasa Marga Group sedikit meningkat. Dari yang sebelumnya turun sekitar 50 persen pada Mei, menjadi hanya turun sekitar 20 persen pada akhir Juni.
Mitha menegaskan bahwa di tengah penurunan pendapatan tol dan beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru, interest bearing debt to equity ratio perseroan tetap terjaga. Perusahaan tetap mampu menjaga cost of debt penambahan pinjaman untuk membiayai pembangunan jalan tol baru,” imbuhnya.
Mitha menuturkan, percepatan pembangunan jalan tol juga terus berjalan sampai sekarang dengan tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19 yang ketat. Pihaknya memastikan bahwa tidak ada penghentian proyek. Proyek lima jalan tol ditargetkan rampung pada 2020.
Di luar Pulau Jawa, Jasa Marga menargetkan dua jalan tol beroperasi. Sementara itu, tiga jalan tol lainnya terletak di wilayah Jabotabek. Yakni, jalan tol Bogor Ring Road Seksi 3A Simpang Yasmin– Semplak, jalan tol Kunciran– Cengkareng, dan jalan tol Cinere–Serpong yang masuk dalam jaringan jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II.