Jawa Pos

Masih Ada Warga Tak Percaya Covid-19

Hasil Survei, Mayoritas Puas atas Penanganan Pandemi di Jatim

-

SURABAYA, Jawa Pos – Pandemi Covid-19 berlangsun­g hampir 6 bulan, tak terkecuali di Jatim. Sejauh ini, upaya penanganan dan pencegahan persebaran virus korona oleh satuan tugas (satgas) tingkat provinsi maupun kabupaten/kota cukup mendapat apresiasi positif dari publik.

Indikatorn­ya, tingkat kepuasan masyarakat terhadap penanganan pandemi di Jatim cukup tinggi. Hanya, ada sejumlah catatan yang perlu dijadikan perhatian. Salah satunya, tingkat kesadaran publik untuk ikut mencegah persebaran Covid-19. Sebab, ternyata masih ada warga yang tak percaya dengan pandemi yang belum dipastikan kapan berakhir ini.

Hal itu terungkap dari hasil survei yang dilakukan Indopol Survey and Consultant­ing. Survei yang digelar pada Juli lalu itu melibatkan 1.000 responden di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

Direktur Eksekutif Indopol Ratno Sulistiyan­to menyatakan, survei tersebut bertujuan melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap penanganan pandemi Covid-19 di Jatim. ”Dengan begitu, masyarakat bisa lebih objektif menilai penanganan Covid-19 yang dilaksanak­an pemerintah,” katanya.

Selain itu, dalam survei tersebut, Indopol memetakan tingkat kewaspadaa­n publik Jatim terhadap persebaran virus korona. Hasilnya, 58,5 persen warga memang waspada. Namun, ternyata ada juga yang tak percaya. ”Bahkan, ada yang menilai Covid-19 terlalu dilebihleb­ihkan,’’ ungkapnya.

Pada penelitian itu, Indopol juga menyurvei respons publik terhadap penanganan pandemi oleh pemerintah melalui satgas (baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota). Hasilnya, 75 persen responden menilai sangat cepat dan bagus. Terutama penanganan pasien yang terkonfirm­asi positif. ”Sisanya, 25 persen menilai penanganan lambat,’’ jelas Ratno.

Untuk tingkat kepuasan, hasil survei menyebutka­n bahwa 68,2 persen masyarakat Jatim puas. Persentase terbesar terdapat di Kota Probolingg­o, Situbondo, Kota Mojokerto, Trenggalek, dan Madiun. Lalu, ketidakpua­san tertinggi berada di Kota Batu, Kota Madiun, Ponorogo, Sidoarjo, dan Kota Pasuruan.

Memang, kasus positif di Jawa Timur sempat menjadi yang tertinggi secara nasional. Namun, satgas Covid-19 mampu menggenjot angka kesembuhan. Bahkan, persentase angka kesembuhan merupakan yang tertinggi.

Dari semua upaya yang dilakukan satgas, yang paling dirasakan publik adalah soal sosialisas­i pencegahan dan penanganan (62,2 persen). Disusul pembagian masker dan penyemprot­an disinfekta­n.

Ratno berharap, hasil survei tersebut menjadi catatan bagi satgas Covid-19 di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Pencapaian yang sudah bagus harus ditingkatk­an. ”Sedangkan, sektor yang lemah harus dievaluasi untuk disempurna­kan,” katanya.

 ?? GRAFIS: CHIS/JAWA POS ??
GRAFIS: CHIS/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia