Pengurus RT/RW Ingatkan Jam Pengambilan
PT Pos soal Pencairan BST
SURABAYA, Jawa Pos Pencairan bantuan sosial tunai (BST) tahap kempat dan kelima untuk warga Kota Surabaya terus berjalan. Sejak Jumat (28/8) ada lebih dari 40 ribu keluarga penerima manfaat (KPM) yang mengambil bantuan dari APBN tersebut. PT Pos Indonesia berkoordinasi dengan pengurus
RT/RW untuk mendorong ketertiban pengambilan BST.
Antrean pengambilan uang terpantau di Kantor Pos Kebonrojo kemarin (31/8). Ada 4.500 orang yang dijadwalkan mengambil uang Rp 600.000. Mereka berasal dari Kelurahan Morokrembangan.
Dari pengamatan, masih ada masyarakat yang belum membaca undangan secara cermat
J
Nama terdata di Terminal Wisata Ampel (TWA). Namun, mereka datang ke Kantor Pos Kebonrojo. Beberapa warga juga datang tidak sesuai dengan jam pengambilan.
Kepala Kantor Pos Surabaya Dino Ariyadi membenarkan soal adanya warga yang tidak teliti membaca undangan. Mereka datang tidak sesuai jam. ’’Tapi, jumlahnya tidak banyak. Tidak bisa menyerobot, KPM tetap diarahkan untuk menunggu sampai jam pengambilan yang ditentukan,’’ kata Dino.
Menurut dia, waktu pengambilan bantuan telah diatur untuk menghindari penumpukan. Secara umum, pembagiannya jadi tiga sif. Yakni, pagi, siang, dan sore. ’’Pembagian jam juga untuk physical distancing,’’ tambah Dino. Dia menambahkan bahwa instansinya sudah meminta bantuan pengurus RT/RW. Mereka diminta ikut menyosialisasikan terkait perbedaan jam pengambilan yang tertera di undangan. Harapannya, masyarakat tidak menumpuk atau mengeluh karena menunggu lama di Kantor Pos.
Dino tidak menampik bahwa ada KPM yang belum mengambil jatahnya sesuai jadwal yang ditentukan. Alasannya beragam. KPM tidak perlu bingung. Sebab, mereka masih mengambilnya lain hari sesuai dengan tempat pengambilan. ’’Jika bingung bisa ke Kantor Pos. Kami membuka posko pengaduan,’’ jelas Dino.
Posko pengaduan dibuka untuk memfasilitasi keluhan KPM. Bukan hanya pegawai PT Pos Indonesia. Di posko tersebut juga ada petugas dari Dinsos Surabaya.(hen/c15/git)