Tangkal Pornografi, Risma Turun ke Penjaringan Sari
SURABAYA, Jawa Pos Konten asusila marak bertebaran di dunia maya. Seiring perkembangan teknologi, pornografi pun semakin mudah diakses. Bukan hanya orang dewasa, anak-anak kerap melihat gambar tidak senonoh itu. ’’Kenapa tidak boleh menonton film porno? Karena dampaknya bisa membuat otak rusak,’’ ucap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di depan ratusan anak yang tinggal di Flat Penjaringan Sari, Rungkut, kemarin (31/8).
Bahaya pornografi itu disadari pemkot. Membendung perkembangan teknologi sulit dilakukan. Namun, ada satu langkah antisipasi yang bisa diterapkan pemkot. Yaitu, memberikan pemahaman pada anak-anak. Juga, pada orang tua dan pendidik.
Dia meminta orang tua ikut berperan mengawasi anak-anaknya. Sebab, keberhasilan anak juga bergantung pada upaya orang tua
J
Di Taman Kunang-Kunang, Risma memberikan motivasi agar anak-anak tidak terpengaruh konten negatif itu. Caranya terus belajar. Menurut Risma, tugas utama siswa adalah belajar. Bukan yang lain. Sebab, dengan belajar, ilmu didapat. ’’Kuncinya disiplin dan membagi waktu,’’ ucapnya.
Di sela-sela penjelasan Risma, Rizki mengangkat tangan. Siswa SD Penjaringan Sari itu meminta penjelasan. ’’Bagaimana menjadi orang sukses Bu,’’ ucapnya. Ada juga pertanyaan dari Yudhi. Yang membuat suasana menjadi gerrr. Yudhi bertanya mengapa Presiden Joko Widodo tidak ikut hadir di taman itu. Menurut Risma, sukses tidak dibangun sesaat, tetapi butuh perjuangan. ’’Kuncinya belajar dengan giat,’’ jelasnya.
Sementara itu, pertanyaan dari Yudhi, menurut Risma, Presiden Jokowi memiliki tugas berat. Memikirkan seluruh anak di Indonesia.
Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan
Anak (DP5) Antiek Sugiharti menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi itu merupakan wujud kepedulian pemkot.
Selain turun memberikan pengarahan, pemkot punya cara lain. Membendung konten asusila itu. Yakni, meminta dinas komunikasi dan informatika (diskominfo) menyaring informasi yang beredar. ’’Di tempat umum yang ada wifi-nya, situs porno diblokir,’’ jelas perempuan yang juga menjabat kepala dinas kebuda`yaan dan pariwisata (disbudpar) itu.