Jawa Pos

Perhatikan Waktu Jemur Kura-Kura

-

SURABAYA, Jawa Pos – Kura-kura albino mempunyai sedikit perbedaan jika dibandingk­an dengan kurakura pada umumnya. Kurakura itu mempunyai scute dan tubuh yang didominasi warna putih. Gen albino pada tubuh kura-kura membuat pigmentasi yang rendah.

Karena itu, kura-kura albino harus dirawat dengan baik. Breeder kura-kura Iswanto mencontohk­an, sama dengan kura-kura lainnya, kura-kura darat sulcata yang albino dijemur di bawah sinar matahari setiap hari. Namun, sinar matahari itu tidak boleh terlalu terik. ’’Yang baik itu dijemur di bawah jam 9 pagi. Kalau jemurnya terlalu panas, jalannya kura-kura itu bisa sangat lambat,’’ katanya kemarin (31/8).

Kura-kura albino berbeda dengan hewan lain yang juga albino. ’’Kura-kura termasuk hewan reptil yang berdarah dingin. Jadi, meski albino, kura-kura tetap membutuhka­n cahaya matahari agar lebih hangat,’’ jelas Wawan, sapaan akrab Iswanto.

Berbeda dengan mamalia albino,misalnya,yangjauhle­bih sensitif terhadap cahaya matahari. Kura-kura albino tetap harus berjemur setiap hari.

Kura-kura juga tidak seperti mamalia. Pada mamalia yang albino, ada bakat autisme karena otaknya lebih besar. Kura-kura albino tidak memiliki gen autisme. ’’Jadi, perilaku kura-kura ini tidak jauh berbeda dengan kura-kura yang normal,’’ ujar Wawan.

Untuk makanannya, lanjut dia, tidak ada perbedaan dengan kura-kura normal. Untuk makanan harian, kura-kura albino butuh sayur-sayuran. Sepekan sekali harus ada buah supaya makanannya lebih bervariasi dan gizinya seimbang.

Wawan mengungkap­kan, jumlah scute pada kura-kura albino turut menentukan harga jualnya. Scute kurakura normal berjumlah 13. Jika jumlah scute pada kurakura Anda kurang atau lebih dari 13, biasanya kura-kura itu akan dihargai lebih mahal di pasaran. Terlebih jika kura-kura tersebut memiliki gen albino.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia