Jawa Pos

Ogah Konsumsi SS, tapi Jadi Pengedar

Karena Sehari Bisa Kantongi Rp 1,5 Juta

-

SURABAYA, Jawa Pos Faisol anti mengonsums­i sabu-sabu (SS). Pria 22 tahun itu takut kecanduan dan menganggap SS tidak baik untuk tubuhnya. Namun, warga Jalan Bolodewo itu memilih menjualnya selama setahun terakhir. Transaksi dilakukan di Jalan Prabowo. Sehari, belasan paket hemat SS ludes terjual. Dari penjualan tersebut, keuntungan jutaan rupiah berhasil dikantongi.

Biasanya, Faisol menerima pesanan dari pelanggan, lalu mengantarn­ya ke rumah masingmasi­ng. Dia juga melayani pembeli yang datang ke tempatnya di Jalan Prabowo. Kristal putih tersebut didapat dari temannya, Sahril, yang tinggal di daerah Malang. Faisol mendapatka­n barang seminggu sekali. Untuk mengelabui petugas, SS disembunyi­kan di dalam pot bunga yang banyak berjajar di rumahnya.

Meski telah menjual SS selama setahun, Faisol menyatakan tidak pernah memakai barang haram tersebut. Alasannya takut kecanduan dan sangat berbahaya untuk kesehatann­ya.

’’Jadi, aku menjual saja. Karena keuntungan­nya cukup besar. Sehari jutaan rupiah berhasil didapat,’’ ucapnya di Mapolsek Semampir kemarin (31/8).

Uang tersebut digunakan untuk menyambung hidup dan berfoya-foya. Kanitreskr­im Polsek Semampir Iptu Tritiko menilai pelaku sangat licin dalam beraksi. Bayangkan saja, selama setahun transaksi SS di Jalan Prabowo, Sidotopo, tidak ada satu pun warga yang curiga terhadap sikap pelaku. Selama ini warga mengira pelaku merupakan seorang penjual tanaman hias. Ditambah pelaku ramah dengan warga setempat. Jadi, mereka tidak merasa curiga ada transaksi narkoba di Jalan Prabowo.

Namun, seiring berjalanny­a waktu, aksi pelaku berhasil terbongkar. Bermula dari adanya laporan transaksi SS berkedok menjual tanaman, penulusura­n pun dilakukan. Faisol dicurigai karena kerap terlihat di lokasi. Merasa ada yang tidak beres, Kamis (27/8) penggeleda­han dilakukan.

Dari penggeleda­han tersebut, 6,92 gram SS ditemukan di dalam pot bunga. SS ditemukan dalam kondisi siap jual. ’’Enam gram SS telah dibagi menjadi 23 paket hemat,’’ ucapnya. Pengejaran terhadap Sahril pun dilakukan. Pihaknya curiga sang bandar mengetahui penangkapa­n Faisol. Kecurigaan itu timbul karena tiba-tiba ada pengacara yang datang ke kantornya untuk mendamping­i pelaku.

Padahal, pelaku beserta keluargany­a tidak pernah merasa menyewa pengacara untuk mendamping­i kasusnya. ’’Walaupun curiga, kami tidak bisa melarang pengacara tersebut mendamping­i Faisol. Biarkan saja proses hukum berjalan,’’ paparnya.

 ?? AHMAD KHUSAINI/ JAWA POS ?? JADI SPOT FOTO: Bunga tabebuya mempercant­ik pemandanga­n di Jalan H M. Noer kemarin.
AHMAD KHUSAINI/ JAWA POS JADI SPOT FOTO: Bunga tabebuya mempercant­ik pemandanga­n di Jalan H M. Noer kemarin.
 ?? SEPTIAN NUR HADI / JAWA POS ?? MANFAATKAN POT BUNGA: Faisol (kiri) memberikan keterangan kepada petugas di Mapolsek Semampir kemarin.
SEPTIAN NUR HADI / JAWA POS MANFAATKAN POT BUNGA: Faisol (kiri) memberikan keterangan kepada petugas di Mapolsek Semampir kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia