Bagikan BST Kemensos hingga Desember
SIDOARJO, Jawa Pos – Bantuan sosial tunai (BST) tahap IV dan V dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk Agustus dan September mulai dibagikan di Sidoarjo. Rencananya, bantuan itu terus diberikan hingga Desember mendatang.
Ada 38.268 keluarga penerima manfaat (KPM) yang mendapat BST Kemensos. Namun, khusus untuk tahap IV dan V ini, BST juga datang dari pihak lain. Perinciannya, 2 KPM menerima bantuan dari Kemenag, 47 KPM dari Kemenparekraf, 1 KPM dari Kemenpora, serta 1.062 KPM dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Jumlah penerima BST tahap IV dan V mencapai 43.449 KPM. Semuanya dibagikan lewat PT Pos Indonesia. ’’Pembagiannya sudah dimulai. Jadwalnya dibagikan sampai 6 September,’’ terang Kepala Dinsos Sidoarjo Tirto Adi.
Ada yang berbeda dengan nominal bantuan. Sebelumnya, KPM memperoleh Rp 600 ribu setiap bulan. Namun, mulai tahap IV dan seterusnya, nominal BST adalah Rp 300 ribu per bulan. ’’Prediksinya segitu nominalnya untuk tahap IV dan seterusnya sampai Desember nanti,’’ ujar mantan sekretaris dinas dikbud tersebut.
Namun, sekali dibagikan, bantuan yang diterima langsung untuk dua bulan. Jadi, KPM tetap memperoleh uang Rp 600 ribu. Misalnya, yang dibagikan saat ini, penerima tetap menerima Rp 600 ribu untuk Agustus dan September. Semuanya diberikan kepada para warga yang terimbas pandemi Covid-19.
Terkait dengan bantuan dari kementerian lain, data penerimanya adalah data baru alias
KPM yang belum diberi bantuan. Artinya, terjadi perluasan penyisiran keluarga yang berhak menerima.
Sementara itu, Pemkab Sidoarjo masih menunggu BST untuk sekitar 6.000 KPM yang sudah diusulkan ke Kemensos. Sebab, Pemkab Sidoarjo mengajukan 44 ribu KPM untuk mendapat bantuan dari Kemensos. Namun, sampai saat ini yang disetujui Kemensos baru 38.268 KPM. Jadi, masih ada selisih data antara yang diajukan dinsos dan yang disetujui Kemensos. ’’Kami masih menunggu. Semoga disetujui,’’ tutur Tirto.
Sebab, ujarnya, data yang diajukan tersebut sudah sesuai dengan kondisi masyarakat yang membutuhkan di Sidoarjo. Selama ini mereka belum memperoleh BST dari Kemensos.