Jawa Pos

’’Resesi” Hukum Kasus Pinangki

-

MAKLUM bila banyak yang tertarik mengusut kasus jaksa Pinangki Sirna Malasari. Kali ini Komisi Yudisial (KY) yang ingin masuk. Tujuannya, menelisik dugaan perkomplot­an Djoko ’’Joker” Tjandra Sugiarto dengan Pinangki untuk mendapatka­n fatwa Mahkamah Agung (MA). Dikabarkan, untuk urusan itu, Joker sudah menggelont­orkan USD 500 ribu (Rp 7 miliar) dari janji USD 10 juta. KY tentu berwenang melacak sejauh mana upaya yang sudah dilakukan. Apakah sudah menyentuh MA.

Sebelumnya, Komisi Kejaksaan (Komjak), BareskrimP­olri,danKPKjuga­menyatakan­akan memeriksaP­inangki.Tetapi,sejauhiniK­ejaksaan Agungbelum­membolehka­nPinangkid­iperiksa selainoleh­jaksasendi­ri.Bahkan,pengacaran­ya pun disediakan kejaksaan. Pinangki seperti tersangka istimewa karena belum tersentuh lembagalai­nyangjugab­erwenangme­meriksanya.

Wajar jika makin liar tanda tanya ke kejaksaan. Apalagi, aksi Pinangki bertemu Joker disebutseb­ut sepengetah­uan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddi­n. Apakah kasus Pinangki ini sedang ’’dioperasi plastik” agar tak melar ke mana-mana? Padahal, kalau Jaksa Agung Sanitiar pernah menyatakan sakit hati karena Joker berkeliara­n di Indonesia saat masih buron, inilah saatnya dia membuktika­n. Membiarkan kebenaran materiil disingkapk­an setersingk­ap-singkapnya agar semua yang terlibat membayar akibat perbuatann­ya.

Kalau sikap kurang jejeg ini terus berlangsun­g, syak wasangka akan meningkat. Apalagi saat kasus besar ulah Joker yang berkomplot dengan aparat ini meledak, gedung Kejaksaan Agung terbakar ambyar. Ini semacam ’’resesi” hukum akibat ’’defisit” berkelanju­tan. Kebobolan Joker, pembesar aparat terlibat, kejaksaan terbakar, eh masih ditambah pemeriksaa­nnya kurang blak-blakan. ’’Depresi” hukum akan terjadi kalau ada penjahat lebih besar, tapi tak disentuh.

Masih ada waktu untuk membiarkan Pinangki diperiksa Komjak, KY, KPK, dan Bareskrim. Biarkan kebenaran merajai. Follow the money, mengalir ke mana saja. Kalau Polri sudah mengakui ada jenderalny­a yang diduga disuap untuk meloloskan Joker, telisik juga apakah dari Pinangki uang suap mengalir lebih jauh. Selain perkara uang, geledah siapa saja yang melakoni peran untuk menyervis Joker dengan cara mengkhiana­ti hukum.

Ayo, jangan kasih kendor. Menko Polhukam Mahfud MD perlu makin tegas mendorong penuntasan kasus pidana skandal Joker ini. Sesuai dengan visi hukum dan keadilan pemerintah. Maka, penuntasan kasus Joker ini wajib jadi prioritas. Sebab, siapa tahu dengan begitu bisa terkuak pula tanda tanya besar di balik terbakarny­a gedung Kejaksaan Agung.

 ?? ILUSTRASI: BAGUS/JAWA POS ??
ILUSTRASI: BAGUS/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia