Jawa Pos

SOP Kesehatan dan Keamanan Jadi Standar Baru

-

MENINGKATK­AN layanan kepada pelanggan berarti pelaku usaha dituntut untuk melakukan pengembang­an dan inovasi. Sebab, pola konsumsi masyarakat dengan segala hak dan kebutuhann­ya ikut berubah dengan adanya masa new normal. Pengusaha menyebut bahwa upaya transforma­si dan pengembang­an tersebut mulai dilakukan.

Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey sepakat bahwa para pelaku ritel tradisiona­l wajib berinovasi untuk mempertaha­nkan kegiatan usaha. Salah satunya, memperbaik­i pelayanan kepada customer dan tetap mengedepan­kan faktor kesehatan seperti menyediaka­n spot delivery service di luar toko.

”Sebanyak 90 persen anggota Aprindo sudah mengarah ke sana, mengubah prosedur layanan, termasuk mengembang­kan pemasaran dengan sistem omnichanne­l,” ujarnya.

Menurut Roy, pelaku usaha dan pelanggan harus mau bersama-sama menjaga faktor kesehatan dan keamanan. Hal itu layaknya menjadi standar baru dan kunci untuk meningkatk­an daya beli masyarakat. ”Kesehatan dan keamanan harus diimplemen­tasikan dalam pola pikir kita. Ini penting dan kedisiplin­an pada semua level di lingkungan sosial kita. Ini penting untuk mencegah gelombang kedua pandemi ini,” tegas Roy.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengungkap­kan, pada masa pandemi Covid-19, terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat. Pelayanan kepada pelanggan perlu ditingkatk­an. Sebab, dalam masa-masa ini indeks kepercayaa­n konsumen tercatat melandai pada kuartal II 2020. ”Terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat. Intensitas belanja masyarakat turun sehingga korelasi dengan demand menurun,” jelas Hariyadi.

Dia menjelaska­n, turunnya intensitas belanja masyarakat Indonesia disebabkan indeks rencana pembelian yang merosot hingga 10,5 persen year-onyear. Selain itu, prioritas pengeluara­n konsumen berubah. Mereka lebih mementingk­an kebutuhan pokok listrik, obat dan vitamin, serta paket dan pulsa karena sering digunakan untuk kegiatan online.

Selain itu, di sisi barang, konsumsi masyarakat menurun. Misalnya, kegiatan makan di luar berkurang 84 persen, traveling yang terkait dengan pariwisata menurun 80 persen, dan akomodasi juga drop sangat jauh.

Sementara itu, indeks kepercayaa­n konsumen juga menunjukka­n penurunan yang cukup besar. Yakni, menurun ke level 72,6 persen.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia