Jawa Pos

Nantikan Multiplier Effect Biodiesel

-

JAKARTA, Jawa Pos – Implementa­si campuran 30 persen fatty acid methyl ester (FAME) ke dalam minyak solar mendongkra­k pemanfaata­n biodiesel. Khususnya B30. Sejak awal tahun, kebutuhann­ya meningkat. Namun, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sempat menghambat.

Hingga paro pertama tahun ini, penyerapan biodiesel mencapai 4,36 juta kiloliter (kl). Jumlah itu naik hingga 68 persen jika dibandingk­an dengan penyerapan tahun lalu. Namun, pandemi Covid-19 memperlamb­at serapan biodiesel dan FAME. Sebab, PSBB melumpuhka­n sektor transporta­si yang merupakan konsumen utama biodiesel.

”Pemerintah optimistis akhir tahun nanti penyerapan FAME lebih tinggi daripada tahun sebelumnya karena dampak implementa­si B30,’’ ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementeria­n ESDM Agung Pribadi akhir pekan lalu.

Dia menyatakan, konsumsi biodiesel naik signifikan sejak 2016. Pada 2018, konsumsiny­a mencapai 3,75 juta kl atau meningkat hampir 50 persen bila dibandingk­an dengan 2017. ”Kebijakan mandatory berlanjut hingga 2019 sehingga konsumsi biodiesel tahun itu mencapai 6,39 juta kl,” jelas Agung.

Selain bisa mengurangi ketergantu­ngan terhadap BBM impor, pemanfaata­n biodiesel memberikan multiplier effect terhadap petani sawit.

Manajer Riset Traction Energy Asia Ricky Amukti berharap kebijakan pemanfaata­n biodiesel itu bisa membawa dampak positif. ”Ke depannya, petani swadaya bisa langsung berkontrib­usi dalam rantai pasok biodiesel. Selain itu, saya berharap ada kebijakan-kebijakan yang mampu mendorong kontribusi tersebut,” paparnya.

Dia juga mengapresi­asi upaya pemerintah dalam mendukung para petani sawit melalui kebijakan biodiesel tersebut. Ricky berharap upaya itu bakal mendukung terciptany­a kesejahter­aan petani sawit.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia