Jawa Pos

Sakit Hati, Nekat Bakar Bangunan

-

SURABAYA, Jawa Pos – Bertahun-tahun Ropek membuka warung kopi di lahan kosong Jalan Perak Timur. Belakangan, pemilik lahan melarang Ropek untuk berdagang di sana. Sebab, lahan tersebut akan digunakan sebagai ruko. Sakit hati, pria 36 tahun itu nekat membakar lokasi bekas dirinya bekerja.

”Info yang beredar seperti itu (sakit hati, Red) tidak boleh berdagang. Sebab, sewaktu kebakaran terjadi, dia berada di lokasi dan dikerubung­i banyak orang,” kata salah seorang pekerja proyek ruko Zainal Abidin di lokasi. Perdebatan dengan warga terjadi. Mengantisi­pasi amukan massa, polisi membawanya ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

Zainal menjelaska­n, kebakaran terjadi Jumat (4/9) pukul 22.45. Saat itu Zainal bersama tiga pekerja lainnya tertidur pulas di gubuk 10 x 4 meter persegi itu. Hawa panas serta kepulan asap membangunk­an Zainal. Ketika itu, kobaran api telah membakar sebagian tempat istirahatn­ya.

Merasa panik, Zainal pun membangunk­an ketiga temannya yang bernama Sugiono, Ferianto, dan Dava Sidomukti. ”Karena api sudah besar, dengan membawa barang-barang seadanya, kami langsung keluar dari lokasi proyek,” ujar pria 27 tahun itu.

Kasatreskr­im Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu Gananta menjelaska­n, awalnya Ropek tidak mengakui kalau telah membakar bangunan semiperman­en itu. Meskipun, banyak warga yang curiga kalau Ropek adalah pelakunya. Warga Bangkalan, Madura, tersebut berdalih keberadaan­nya di lokasi saat kebakaran terjadi karena unsur kebetulan saja.

Namun, setelah diperiksa secara mendalam selama 24 jam, Ropek mengakui perbuatann­ya. Dia nekat membakar bangunan semiperman­en yang merupakan tempat istirahat pekerja karena sakit hati tidak boleh lagi berjualan oleh sang pemilik lahan. ”Iya, Ropek yang membakar lahan di Jalan Perak Timur. Sementara pelaku nekat karena unsur sakit hati. Kami masih mendalami kasus ini,” kata Gananta kemarin (6/9).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia