Peminat Fashion Tak Lagi Terikat Tren
SURABAYA, Jawa Pos – Di dunia fashion, September selalu menjadi ajang prediksi tren fashion untuk tahun berikutnya. Namun, tidak demikian tahun ini. Pandemi membuat tren fashion tidak menjadi acuan lagi. Hal itu dijelaskan desainer Surabaya Embran Nawawi. Dia menuturkan bahwa peminat fashion kini beralih ke daily fashion yang tidak terikat dengan tren. terikat Namun, daily fashion kini justru diadaptasi para desainer untuk membuat fashion yang berfokus memberikan kenyamanan hingga konsep sustainability. ’’Dan untuk menunjukkan itu, kita biasa tampilkan dalam bentuk daring, virtual, streaming, ataupun recording,’’ jelasnya saat dihubungi kemarin (6/9). Misalnya, yang dilakukan Embran untuk menunjukkan karya terbarunya, White Summer Breeze, yang ditampilkan di Vasa Hotel lewat live streaming Instagram Jumat malam (4/9). Dia menjelaskan, rancangan koleksi untuk late summer itu sedikit mengubah gaya rancangannya dari tahun-tahun sebelumnya. ’’Tapi, yang tidak berubah di sini, saya masih menggunakan batik,’’ terangnya.
Pria yang juga seorang dosen fashion di LaSalle College itu bercerita bahwa batik yang dipakainya kali ini masih berasal dari batik Pamekasan. Dia menjelaskan, di Pamekasan, batik tersebut sebenarnya digalakkan ustadustad muda yang peduli terhadap batik motif sarung. Namun, justru karena hanya dibuat sebagai sarung, Embran mengaku bahwa motif tersebut seharusnya bisa diolah menjadi item fashion yang lain.
’’Tapi, motif yang cukup unik ini sebenarnya sedikit melenceng dari pakem batik Pamekasan juga. Tapi, yang menarik itu warna batiknya kaya,’’ jelasnya. Warna turqua, menurut Embran, adalah sebuah ikon yang mewakili konsep liburan di pantai. ’’Selain untuk koleksi summer, desain ini sengaja saya buat untuk men-support festival island yang sedang direncanakan Dinas Pariwisata Provinsi Jatim dan menyambut Hari Pariwisata Sedunia akhir September ini,’’ tambahnya.
Untuk menonjolkan warna turqua tersebut, Embran memadukannya dengan warna putih. Potongan baju dibuat klasik dan dipadukan dengan batik Pamekasan yang dibentuk dengan berbagai model. Mulai tube atau kemben, halter top, jumpsuit, sampai one shoulder. Cutting-an tersebut sengaja dibuat untuk menampilkan kesan simpel, tapi sedikit seksi untuk konsep liburan. ’’Tapi, tenang saja, koleksi ini tetap dilengkapi dengan outer kimono yang dibuat dengan zero waste yang juga bisa dilepas-pasang,’’ imbuhnya.
Lewat kreasinya membuat desain fashion untuk summer, Embran ingin para pegiat fashion tidak berhenti berkreasi. Meski tidak lagi menentukan tren-tren yang selalu ditunggutunggu tiap tahun.