Suguhkan Potret Dampak Covid-19 di Kehidupan Sebenarnya
SURABAYA, Jawa Pos – Seratus sembilan karya fotografi dipamerkan di Visma Art Gallery sejak kemarin (7/9). Karya dari sebelas anggota muda UKM Himmarfi (Himpunan Mahasiswa Penggemar Fotografi) Stikosa-AWS itu menyuguhkan cerita dampak-dampak Covid-19. Bukan soal jumlah korban positif maupun meninggal, melainkan lebih dalam cerita dampak ke kehidupan sesungguhnya.
Intrik pun menjadi judul pameran yang digelar terbuka setelah masa karantina hingga 13 September mendatang. Digelar secara online dan offline, mereka menyuguhkan potret-potret kehidupan yang telah berubah di masyarakat akibat Covid-19. Mulai sepinya tempat-tempat transportasi umum, vakumnya acara musik dan teater, hingga munculnya kegiatan-kegiatan UMKM yang menjamur akibat banyaknya PHK.
Ketua Pelaksana Intrik Deva Ardi Lustiyanti menjelaskan, tujuan pameran fotografi tersebut adalah memperlihatkan dengan jelas dampak Covid-19 yang benar-benar dekat dengan kehidupan sehari-hari. ’’Cerita dari foto-foto itu pun tidak sedikit yang mengambil potret dari keseharian keluarga atau saudara sendiri,’’ ceritanya.
Namun, mereka berusaha secara maksimal untuk dapat menyuguhkan kondisi warga yang terdampak dari semua kelas. Mulai kelas bawah, menengah, hingga atas. Laki-laki yang tengah menempuh pendidikan di bangku semester III broadcasting itu juga menambahkan, dalam persiapannya, mereka membutuhkan waktu sekitar dua bulan untuk pameran.
’’Karena kita butuh pemilihan tempat dan waktu yang benar-benar bisa menggambarkan konsep tema yang kita hadirkan kali ini,’’ jelasnya. Hal itu pun tidak selalu berjalan mulus. Deva bercerita bahwa pandemi tentu memberikan tantangan tersendiri dalam memotret.
’’Misalnya, dari saya sendiri itu jadi enggan buat menuju tempat yang ramai. Tapi, kalaupun harus, kita bener-bener menerapkan protokol jaga jarak atau memotret yang agak jauh. Dan yang paling penting mungkin nggak sembarangan megang-megang apa gitu waktu di lokasi,’’ ceritanya.
Sementara itu, pameran yang tidak hanya digelar online lewat akun Instagram mereka tersebut juga membuka lebar kesempatan bagi mereka yang ingin tetap hadir di ruang pameran. Peraturannya sama dengan penerapan protokol kesehatan yang telah dikeluarkan pemerintah. Mulai cek suhu, penggunaan hand sanitizer, social distancing, hingga pemakaian masker. ’’Pokoknya panitia akan bergerak aktif untuk selalu mengingatkan,’’ tambahnya.