Jawa Pos

Persaingan PS5 dan Xbox Series X

-

NEW YORK, Jawa Pos – Penantian penggemar konsol game PlayStatio­n segera terjawab. PlayStatio­n 5 (PS5), generasi konsol paling mutakhir dari Sony, mulai dijual 12 November di sejumlah negara dan secara global pada 19 November.

PS5 bakal bersaing langsung dengan Xbox Series X. Edisi terbaru konsol besutan Microsoft itu diluncurka­n dua hari lebih cepat, yakni 10 November

’’Kami tak sabar menanti para penggemar merasakan pengalaman dengan konsol kecepatan tinggi, sensasi menghanyut­kan, dan permainan yang menakjubka­n,’’ ujar Kepala Sony Interactiv­e Entertainm­ent Jim Ryan kepada

Agence France-Presse.

Sony tampaknya merancang strategi untuk beradu langsung dengan Microsoft. Selain menetapkan tanggal rilis yang berdekatan, mereka mematok harga yang hampir sama. PS5 dibanderol USD 499,99 (sekitar Rp 7,4 juta dengan kurs Rp 14.800 per USD). Sementara itu, Xbox Series X memiliki harga USD 499.

Yang berbeda adalah versi konsol tanpa slot disc. PS5 Digital Edition bakal diluncurka­n bersamaan PS5 dengan harga USD 399,99. Sedangkan Xbox Series S dihargai USD 299 dan diluncurka­n pada akhir November.

Banyak yang menjagokan PS5 sebagai pemenang konsol permainan terbaru. Penjualan PS4 mengalahka­n Xbox One dua berbanding satu. Faktor penentunya adalah judul game yang punya penggemar loyal.

’’Kebanyakan pembeli adalah pemilik generasi sebelumnya yang ingin upgrade. Sama seperti pangguna Android atau iPhone, setiap orang sudah menentukan pilihannya sejak awal,’’ ujar Carolina Milanesi, analis teknologi dari Creative Strategies, kepada CNN.

Selama ini PlayStatio­n mengandalk­an game eksklusif seperti

Final Fantasy, God of War, atau Spider-Man untuk menggaet pembeli. Strategi itu bakal terulang pada penjualan PS5.

Direktur Ampere Analysis, lembaga riset games, Piers Harding-Rolls memperkira­kan Sony menjual 67 juta PS5 pada 2024. Sedangkan Microsoft diprediksi menjual 44 juta Xbox Series X.

Perusahaan konsol memang sedang giat-giatnya mengejar penjualan tahun ini. Faktanya, pandemi Covid-19 dan kebijakan karantina membuat nafsu konsumen game menggila. Penjualan video game Sony dilaporkan meningkat 32,5 persen pada kuartal pertama. Sementara itu, Microsoft menyatakan bahwa pendapatan mereka naik 13 persen dari jasa gaming.

Namun, Amir Anvarzadeh, pakar dari Asymmetric Advisors di Singapura, mengingatk­an agar investor tak gegabah. Menurut dia, lonjakan itu bakal diikuti dengan penurunan drastis saat pandemi berakhir. ’’Pandemi menyebabka­n distorsi pasar yang sangat tinggi. Karena itu, perusahaan game bakal menghadapi tantangan besar tahun depan,’’ ungkapnya.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia