Digitalisasi SPBU Sudah 86,1 Persen
SURABAYA, Jawa Pos – Pertamina masih gencar menerapkan program digitalisasi SPBU. Hingga pertengahan September ini, digitalisasi SPBU di Jawa Timur (Jatim) sudah mencapai 86,1 persen.
Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina MOR (Marketing Operation Regional) V Rustam Aji menyatakan bahwa jumlah total SPBU di Jatim mencapai 882. Dengan demikian, yang sudah menerapkan digitalisasi sebanyak 759 SPBU.
”Digitalisasi SPBU dan pengembangan aplikasi MyPertamina memudahkan pemantauan bahan bakar minyak end-to-end process. Ini untuk menjawab tantangan di era sekarang melalui digitalisasi di seluruh lini bisnis, mulai hulu sampai hilir” papar Rustam pada Rabu (16/9).
Bukan hanya di wilayah Jatim, digitalisasi juga diterapkan di Bali, NTB, dan NTT yang masuk area MOR V. Total SPBU di MOR V mencapai 1.209 SPBU. Sementara itu, sampai kini yang sudah mengimplementasikan digitalisasi sebanyak 1.009 SPBU.
”Nanti seluruh SPBU terdigitalisasi yang bersinergi dengan Telkom,” papar Rustam. Untuk mencapai target itu, saat ini
Pertamina memasuki tahap persiapan serta pemasangan sejumlah perangkat pendukung.
Dengan digitalisasi, seluruh aktivitas dapat terekam. Baik itu data transaksi maupun stok SPBU secara akurat. Dari tiap nozzle atau selang pengisian
BBM ke kendaraan konsumen, dibuatkan sesuai dengan sistem sedemikian rupa sehingga secara langsung dapat memberikan data konsumsi dan penjualan setiap SPBU.
”Pertamina langsung tahu jik a ada SPBU yang akan kehabisan stok BBM. Sehingga, dapat segera ditindaklanjuti dengan upaya pengiriman BBM ke SPBU tersebut,” kata Rustam. Digitalisasi juga merealisasikan cashless payment antara Pertamina dan pemilik SPBU serta pemilik SPBU dan konsumen.