Gagal Gunakan Gelora Delta
Persebaya, Madura United, dan Bhayangkara FC Harus Mencari Stadion Lain
SURABAYA, Jawa Pos – Baru sajaPSSImendapatrekomendasi untuk melanjutkan kompetisi dari BNPB, masalah baru kembali muncul jelang bergulirnya lanjutan Liga 1 2020. Sebab, Madura United dan Persebaya Surabaya yang awalnya berencana berkandang di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, harus mencari lokasi baru. Dua klub tersebut tidak mendapat izin dari Dinas Pemuda dan Olahraga Sidoarjo selaku pengelola.
Kadispora Sidoarjo Djoko Supriyadi membenarkan hal tersebut. Alasan keamanan dan konsentrasi penanganan Covid19 menjadi salah satu faktor Sidoarjo tak memberikan izin penggunaan stadion berkapasitas 35 ribu penonton tersebut. ’’Sekarang semua konsentrasinya ke penanganan Covid-19. Terutama dari kepolisian maupun dari TNI. Sehingga tenaga keamanan banyak diterjunkan atau diturunkan ke kegiatan penegakan Pergub 58 itu,’’ ucap Djoko.
Selain itu, Sidoarjo yang akan turut serta dalam pilkada serentak juga menjadi pertimbangan tak diturunkannya izin penggunaan Gelora Delta. ’’Pilkada sudah memasuki tahap krusial. Desember nanti juga ada pilkades. Jadi, tiga agenda ini jadi konsentrasi kami semua untuk saat ini,’’ jelasnya. ’’Walaupun sepak bola nanti tanpa penonton, tetap butuh keamanan. Jadi, intinya kami konsentrasi penanganan Covid, pilkada, dan pilkades,’’ lanjutnya.
Bukan hanya Persebaya dan Madura United yang berencana memakai Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, sebagai kandang. Ada satu tim lain, yakni Bhayangkara FC. Klub berjuluk The Guardian itu menjadikan Gelora Delta sebagai opsi kandang jika PSBB di DKI Jakarta terus diperpanjang hingga kompetisi dimulai.
Djoko membenarkan hal tersebut. Namun, menurut dia, sejauh ini yang sudah mengajukan untuk memakai Stadion Gelora Delta baru Persebaya dan Madura United. ’’Kalau Bhayangkara FC itu sebenarnya baru rencana. Yang sudah mengajukan ya Persebaya dan Madura United. Jadi, kami harapkan mencari stadion lain,’’ ungkapnya.
Tentu penolakan pemakaian Stadion Gelora Delta untuk Persebaya dan Madura United akan jadi masalah. Sebab, jadwal Liga 1 sudah fix dan dibagikan kepada klub. Persebaya dan Madura United pun berencana memakai Stadion Gelora Delta pada pekan kelima dan keempat lanjutan Liga 1.
Persebaya akan menjamu Arema FC pada 9 Oktober. Sedangkan Madura United lebih dulu akan memakai Stadion Gelora Delta pada 4 Oktober. Yakni, menjamu Persib Bandung.
Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita mengaku sejauh ini belum mendapat laporan resmi dari klub-klub bersangkutan. Artinya, LIB belum mendapat laporan terkait tidak adanya izin dari Kadispora Sidoarjo soal larangan memakai Stadion Gelora Delta untuk home base Persebaya dan Madura United. ’’Tapi, surat dari
Kadispora kami sudah tahu. Besok (hari ini) kami akan konfirmasi ke Persebaya dan Madura United. Kami akan tanyakan dulu,’’ paparnya.
Namun, Lukita yakin tidak akan ada masalah walau tidak ada izin dari Kadispora Sidoarjo. Sebab, pihaknya dan PSSI sudah mendapatkan lampu hijau menggelar kompetisi dari BNPB kemarin. Izin yang sangat penting dan pasti bisa membantu jika memang kedua tim tidak bisa memakai stadion tersebut sebagai home base. ’’Insya Allah ada solusi nantinya,’’ harapnya.
Sementara itu, Madura United mengaku kecewa dengan penolakan penggunaan Gelora Delta. Sebab, tim berjuluk Sape Kerrap itu menilai Gelora Delta ideal dijadikan sebagai home base.
Mereka pun harus memutar otak untuk mencari opsi lain.
Madura United dipastikan tidak bisa menggunakan Stadion Gelora Bangkalan. Sebab, stadion tersebut juga akan masuk tahap renovasi untuk menjadi salah satu venue latihan Piala Dunia U-20 2021. Opsi lainnya, mereka menggunakan Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan. Namun, sebelumnya PT LIB tidak menyarankan Madura United menggunakan Gelora Madura Ratu Pamelingan. ’’Sementara pilihannya ya balik ke Pamekasan. Soal izin belum ada laporan. Malam ini (tadi malam, Red) direksi audiensi dengan bupati Pamekasan,’’ ucap Direktur Madura United Haruna Soemitro.