Masih Tunggu Panggilan Kemenpora
JAKARTA, Jawa Pos – PB PRSI masih menunggu nota kesepahaman (MoU) dengan Kemenpora. Tujuannya, memastikan dana pelatnas bisa cair. Jika dana sudah cair, mereka baru bisa menggelar pelatnas untuk Olimpiade Tokyo 2020.
Wakil Ketua PB PRSI Harlin E. Rahardjo mengatakan, pihaknya sudah menyelesaikan revisi yang diminta Kemenpora. Hanya, belum ada panggilan balik dari kementerian tersebut.
’’Seharusnya bisa (MoU) minggu lalu, tapi ditunda lagi. Kami sudah berikan semua (revisi) sesuai permintaan. Karena mereka yang punya, jadi kami menunggu saja. Berharap minggu depan ada panggilan lagi,’’ jelasnya.
Harlin tak bersedia menyebutkan anggaran yang diajukan. Dalam proposal itu, dia menyebut ada enam atlet yang masuk pelatnas Olimpiade. Sebagai gambaran, pada pelatnas SEA Games 2019, PB PRSI mendapat dana Rp 9 miliar.
’’Yang jelas, perenangnya memang lebih sedikit dari SEA Games 2019. Seleksinya sampai 30 Juni 2021. Kami berharap Oktober sudah bisa mulai (pelatnas),’’ ucapnya.
Meski belum ada pelatnas, para atlet tetap berlatih di klub masing-masing. Mereka adalah
I Gede Siman Sudartawa, Glen Victor Sutanto, Triady Fauzi, Aflah Fadlan Prawira, Farrel Armandio Tangkas, dan Azzahra Permatahani.
’’Mereka perenang yang berpengalaman. Selama belum ada pelatnas, mereka latihan di klub masing-masing. Tapi, untuk program dan nutrisi belum sentralisasi dan belum terpantau,’’ papar Harlin.
Sementara itu, untuk kejuaraan, Harlin belum bisa berbuat banyak. Pasalnya, semua kejuaraan ditunda hingga akhir tahun. ’’Kalau sudah MoU, paling tidak JanuariFebruari bisa melakukan tryout dulu,’’ imbuhnya.