Sehari, 800 UMKM Ajukan Bantuan Modal
SURABAYA, Jawa Pos – Pemkot Surabaya melalui dinas koperasi dan usah mikro (DKUM) terus mendata para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terdampak pandemi Covid-19. Kemarin (17/9), misalnya, ratusan orang menyerbu gedung Siola lantai 7. Area yang biasanya dipakai untuk tempat parkir kendaraan itu kemarin disulap menjadi tempat pendaftaran dan verifikasi pelaku usaha.
Dari pantauan Jawa Pos, pengantre mengular hingga 40 meter. Semakin siang jumlah orang yang datang terus bertambah. Tak ayal, kondisi itu membuat sulit untuk jaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan. ’’Kami sudah atur. Tapi, ya numpuk lagi,” kata Koordinator Lapangan Edi Wiyono yang ditemui di lokasi.
Sekretaris DKUM Surabaya Dwi Djajawardana menyampaikan, jumlah pendaftar sampai pukul 14.00 lebih dari 800 orang. Mereka harus melengkapi berbagai persyaratan. Di antaranya, fotokopi KTP, kartu keluarga (KK), dan foto bukti usaha yang digeluti. Mereka juga harus mengisi surat pernyataan tanggung jawab mutlak bermeterai bahwa yang bersangkutan benarbenar memiliki usaha mikro. Tidak sedang menerima KUR dan dana perbankan lainnya. Dana yang diterima juga akan dipakai untuk menambah modal usaha.
”Jumlah hari ini (kemarin, Red) paling banyak,” tutur Dwi.
Dia menyampaikan, pendaftaran dan verifikasi dibuka sejak Jumat lalu (11/9). Awalnya, proses itu dilakukan di kantor dinas koperasi dan usaha mikro di gedung Siola lantai 3. Per hari jumlah pendaftar lebih dari 500 orang. Karena pendaftar terus membeludak, kegiatan itu dialihkan ke lantai 7 yang lebih terbuka. ”Memang sulit menerapkan jaga jarak karena jumlahnya banyak,” aku Dwi.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Widodo Suryantoro mengatakan, pihaknya hanya bisa mendata dan mengajukan bantuan untuk para pelaku UMKM. Data itu akan dikirim ke bappeko untuk diteruskan ke Kementerian Koperasi dan UKM. Jika disetujui, per UMKM akan mendapat bantuan langsung tunai Rp 2,4 juta. ”Kami tidak dapat menjamin bisa cair. Yang penting, tugas pemkot adalah memfasilitasi ke pusat,” jelas Widodo.
Sebelumnya, pada 4 September, pemkot mengajukan 6.545 pelaku usaha mikro. Data tersebut sudah dikirim ke Kementerian Koperasi dan UKM. Selain dinas koperasi dan UKM, sebagian juga berasal dari dinas perdagangan, dinas kepemudaan dan olahraga, serta dinas pengendalian penduduk, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (DP5A).