Cegah Covid-19, Perbanyak Kipas Angin di Siola
SURABAYA, Jawa Pos – Sirkulasi udara di dalam Mal Pelayanan Publik Siola terus dibenahi untuk mencegah penularan Covid-19. Tidak lagi memakai pendingin ruangan alias AC. Tetapi, mengandalkan udara bebas yang keluar masuk melalui jendela.
Sirkulasi udara yang baik dianggap bisa mengurangi potensi penularan virus korona jenis baru tersebut. Sebab, udara tak lagi terjebak di dalam satu ruangan saja. Tapi, bisa mengalir melalui kipas angin dan jendela yang terbuka lebar. Itu sesuai dengan evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya.
”Saat ini tidak lagi menggantungkan AC sebagai sirkulasi udara tunggal,” kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Irvan Widyanto kemarin (17/9).
Proyek perbaikan sirkulasi udara area perkantoran itu dikerjakan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Surabaya. Kabid Bangunan Gedung DPRKP CKTR Surabaya Iman Krestian Maharhandono menyampaikan, perbaikan ventilasi udara itu dikebut. Saat ini, kata dia, sebagian pengerjaan tersebut sudah selesai. ”Seluruh lantai dipasangi jendela yang bisa dibuka,” jelas Iman.
Selain memperbaiki ventilasi udara, pihaknya juga memasang kipas angin di semua ruangan. Setiap ruangan bisa sampai 20 kipas angin yang dipasang di dinding-dinding. ”Seluruh lantai kita pasangi kipas angin. Agar udara di dalam ruangan lebih segar,” papar Iman.
Pantauan Jawa Pos di ruangan dinas kependudukan dan catatan sipil (dispendukcapil) misalnya. Di sana tidak ada lagi AC yang berfungsi. Sebagai gantinya, dipasang banyak kipas angin yang tergantung di dinding ruangan. Agar ruangan tidak terlalu panas, juga dipasang exhaust fan. Alat tersebut berfungsi sebagai pengatur udara ke dalam dan ke luar ruangan. ”Agar hawanya tidak terlalu panas,” jelas Sekretaris Dispendukcapil Bambang Ponco H.M.