Kado Lahan untuk Bangun MAN 3
Kemenag Launching MAN 1 sebagai Madrasah Tangguh Semeru
GRESIK, Jawa Pos – Di akhir masa pemerintahan, Bupati Sambari Halim Radianto dan Wabup Moh. Qosim (SQ) kembali memberikan ’’kado emas’.’ Kali ini kepada Kementerian Agama (Kemenag). Kado istimewa itu berupa lahan dan sertifikat untuk pembangunan madrasah aliyah negeri (MAN) baru. Yakni, MAN 3 yang berlokasi di Jalan dr Wahidin Sudirohusodo, Bunder.
Disebut ’’kado emas’’ lantaran bertahun-tahun Kabupaten Gresik hanya memiliki dua MAN. Lokasinya pun terbilang jauh dari wilayah perkotaan. MAN 1 berada di Kecamatan
Bungah, sedangkan MAN 2 berlokasi di Kecamatan Benjeng. Nah, kini menyusul MAN 3 yang berada di perkotaan dan akses jalan nasional.
Sertifikat itu kemarin (17/9) langsung diserahkan oleh Bupati Sambari Halim Radianto kepada Dirjen Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Pendis Kemenag Ahmad Umar. Luas lahan yang diserahkan mencapai 6.000 meter persegi, tepatnya di sisi utara gapura masuk Kota Gresik dari arah Lamongan.
Dalam kesempatan itu, bupati meminta pihak Kemenag agar bergerak cepat. Sebab, fasilitas pendidikan tersebut sangat dibutuhkan warga Gresik. ’’Nanti kalau lama-lama membangunnya, tanahnya saya tarik lagi,” kata Sambari dengan nada bercanda.
Kepala Kemenag Gresik H
Markus pun sangat berterima kasih kepada Pemkab Gresik yang telah memberikan tanah untuk pembangunan MAN 3. Dia menyebut upaya pemkab dalam penyerahan lahan itu sangat serius. ’’Proses administrasi berupa pengurusan sertifikat itu dipercepat oleh Pak Bupati biar segera diserahkan ke kami. Terima kasih banyak,” ucapnya.
Lalu, kapan MAN 3 dibangun? Markus belum bisa memastikan. Yang jelas, pihaknya berharap dalam waktu dekat. ’’Tentu kami ingin secepatnya. Dengan demikian, bisa segera beroperasi dan anak-anak bisa bersekolah. Tapi, untuk teknis nanti kami bahas lebih dulu,” ujarnya.
Sebelumnya, kemarin Kemenag Gresik juga me-launching MAN 1 Gresik sebagai Madrasah Tangguh Semeru pertama di Jatim. Sejumlah pejabat dan tokoh hadir. Di antaranya, Dirjen KSKK Madrasah Pendis Ahmad Umar, Kepala Kemenag Jatim Ahmad Zayadi, Wabup Moh. Qosim, jajaran forkopimda, Ketua PC NU Gresik KH Chusnan Ali, dan beberapa tokoh lain.
Begitu tiba di sekolah, rombongan meninjau satu per satu ruangan di MAN 1 Gresik. Mulai ruang observasi dan isolasi, ruang kelas new normal, hingga perpustakaan. ’’MAN I Gresik ini sudah sangat layak dan bagus. Semua sektor sudah menerapkan protokol kesehatan,’’ kata Ahmad Umar.
Tapi, lanjut dia, pihaknya berpesan agar peresmian Madrasah Tangguh Semeru tersebut tidak hanya formalitas. Namun, lebih betul-betul diterapkan secara serius. ’’Kami dari Kemenag juga sudah meluncurkan kurikulum dalam kondisi darurat.
Itu bisa jadi acuan untuk diterapkan,” ucapnya.
Ahmad Zayadi menambahkan, madrasah-madrasah lain di Jatim bisa mengadopsi inovasi masing-masing untuk menjadi Madrasah Tangguh Semeru.
’’Sebab, hal ini sudah menjadi bagian kebiasaan baru. Ketangguhan tidak hanya secara dhohiriyah, tapi juga batiniah,” katanya.
Ketika mengunjungi ruangan, rombongan disambati para siswa. Selama belajar di rumah, siswa terkendala jaringan internet. Menanggapi itu, Wabup Moh. Qosim pun merespons. ’’Pemkab sudah memberi setiap desa Rp 10 juta khusus untuk kelancaran belajar di rumah. Itu berlangsung sampai akhir tahun mendatang. Karena itu, mohon dikomunikasikan untuk dimanfaatkan dengan baik,” ujarnya.