Pelayanan Dispendukcapil Dihentikan
Jadi Klaster Baru Persebaran Covid-19
KABUPATEN MOJOKERTO, Jawa Pos – Klaster persebaran Covid-19 di kantor pemerintahan bertambah. Kemarin (17/9) setidaknya ada enam staf di dua kantor pelayanan pemerintahan yang terkonfirmasi terpapar virus korona. Masing-masing di dinas kependudukan dan pencatatan sipil (dispendukcapil) dan inspektorat. Satu di antara dua kantor pelayanan di Jalan RA Basuni Desa/ Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto,
itu bahkan harus dikunci sementara alias kuntara.
Kantor dispendukcapil yang biasa dipadati masyarakat mendadak lengang kemarin. Di gerbang pintu yang tertutup rapat, tertempel kertas pengumuman bahwa pelayanan ditutup untuk sementara. ”Per hari ini (kemarin, Red) pelayanan kami tutup total. Baik yang tatap muka maupun online,” ungkap Kadispendukcapil Kabupaten Mojokerto Bambang Wahyuadi.
Menurut Bambang, penutupan dilakukan setelah kamarin pagi dirinya mendapat surat resmi bahwa ada dua stafnya yang dinyatakan terpapar Covid-19. Hasil itu diketahui dari uji usap yang dilakukan pada Rabu (16/9).
Uji swab tersebut dilakukan atas inisiatif sendiri setelah ada info bahwa adik ipar salah seorang staf dispendukcapil terkonfirmasi positif Covid-19 sepulang dari pesantren. Alhasil, dua di antara tiga staf yang menjalani swab dinyatakan positif. Mereka bertugas sebagai staf bidang pemanfaatan data dan inovasi pelayanan. Sedangkan satunya adalah staf di sekretariat. ”Tetapi, keduanya kadang membantu di operator pelayanan. Statusnya sama-sama orang tanpa gejala (OTG),” tegasnya.
Kini dua staf dengan inisial N, 27, dan S, 28, yang diketahui berasal dari Jombang dan Surabaya tersebut menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Bambang menambahkan, untuk mengantisipasi persebaran yang masif, pihaknya langsung menutup kantor dispendukcapil. Penghentian pelayanan sementara itu berlangsung empat hari. Berlaku mulai kemarin (17/9) sampai Minggu (20/9). Di tengah sterilisasi, setidaknya ada 52 di antara total 59 pegawai di dispendukcapil yang turut menjalani swab test masal. Mulai pejabat, staf, sopir, hingga cleaning service.
Tak hanya tracing dan uji swab, seluruh gedung dispendukcapil dan ruang-ruang pelayanan juga disterilisasi dengan penyemprotan disinfektan pada pukul 10.00.
”Saat ini kami juga menunggu hasil swab test besok (hari ini, Red) atau lusa. Jika sudah ketahuan yang positif dan negatif, baru kami bisa putuskan yang harus isolasi dan yang tetap masuk kerja setelah tutup sementara,” jelas Bambang.
Sementara itu, persebaran Covid-19 di kantor inspektorat diketahui sejak Rabu (16/9). ”Ada empat staf yang terkonfirmasi positif Covid-19,” ungkap Plt Inspektorat Kabupaten Mojokerto Noerhono kemarin.
Hanya, hingga kini pelayanan tetap buka seperti biasa. Selain sudah disterilisasi dengan penyemprotan disinfektan oleh BPBD Kabupaten Mojokerto, hasil swab test 50 pegawai diketahui negatif. ”Jadi, yang positif hanya empat. Saat ini mereka juga sudah diisolasi di rumah sakit. Satu di RS Sakinah dan tiga di RSUD RA Basoeni Gedeg. Semua berstatus OTG,” paparnya.