Karapan Sapi Piala Presiden Ikut Ditunda
BANGKALAN, Jawa Pos – Kepastian penyelenggaraan Karapan Sapi Tradisional Piala Presiden 2020 belum menemukan titik terang. Semestinya, saat ini seleksi tingkat kecamatan sudah dimulai. Tetapi, acara itu terpaksa ditunda karena tidak mendapat izin keramaian terkait persebaran Covid-19 yang belum mereda di Kota Salak.
Awalnya, seleksi pertama dilaksanakan di Kecamatan Tanah Merah pada Minggu (6/9). Jadwal tersebut akhirnya dibatalkan. Sebagai tindak lanjut, digelar rapat koordinasi di Sampang pada Selasa (7/9). Lagilagi, tidak ada keputusan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangkalan Moh. Hasan Faisol yang diwakili Hendra Gemma Dominan membenarkan bahwa pelaksanaan karapan sapi tradisional 2020 sempat direncanakan dan diawali dengan seleksi kecamatan pada Minggu (6/9). ”Ditunda karena belum ada kejelasan teknis pelaksanaan,” katanya.
Jika berdasar hasil rapat yang diikuti perwakilan dari empat kabupaten, tempat pelaksanaannya sudah disepakati di Sampang pada 2020. Penyelenggaraannya tetap mematuhi protokol kesehatan. Tetapi, petunjuk teknis belum ditentukan. ”Sebenarnya tinggal menunggu teknisnya.”
Hasil rapat koordinasi tersebut akan menjadi bahan pertimbangan persetujuan oleh gubernur Jawa Timur. ”Kami masih menunggu jawaban dari Bu Khofifah (Indar Parawansa),” tuturnya.
Salah seorang pengamat budaya Madura, Bangkalan, Mudassir menyayangkan kabar penundaan tersebut. Sebab, sebagian besar pemilik sapi sudah melakukan persiapan. Penundaan di Kecamatan Tanah Merah diinformasikan tepat pada hari H pelaksanaan (6/9). Dengan begitu, banyak pemilik sapi yang kecewa karena sudah telanjur melakukan persiapan. ”Info penundaannya karena menunggu izin gubernur,” katanya.