Usul Eks Hi-Tech Mall Dikelola BUMD
SURABAYA, Jawa Pos – Kondisi gedung lima lantai di Jalan Kusuma Bangsa eks Hi-Tech Mall menjadi perhatian serius Wakil Ketua DPRD Surabaya A.H. Thony. Dia mengusulkan gedung milik pemkot itu dikelola badan usaha milik daerah saja. Sebab, lebih dari setahun gedung yang masih difungsikan untuk perdagangan IT dan UKM itu kurang mendapatkan perhatian yang serius.
Kemarin (25/9) Thony sidak ke mal dan bertemu Ketua Paguyuban Pedagang Eks Hi-Tech Mall Rudi Abdullah. Rudi bercerita banyak terkait kondisi eks Hi-Tech Mall selama setahun belakangan. Tepatnya setelah gedung yang dulu menampung ribuan pedagang itu diambil alih pemkot dari PT Sasana Boga.
Keluhan yang disampaikan tidak jauh berbeda dengan yang disuarakan saat rapat bersama Komisi B DPRD Surabaya beberapa waktu lalu. Mulai fasilitas internet, tower BTS, hingga beban tagihan yang terlalu berat. ”Semuanya sudah kami sampaikan ke dewan kapan hari itu. Tapi, hingga kini belum ada tindak lanjut,” kata Rudi.
Sementara itu, Thony memahami apa yang dialami para pedagang. Politikus Gerindra itu menilai selama setahun terakhir mal tersebut seharusnya bisa beroperasi normal. Namun, karena nilai yang ditawarkan Rp 18 miliar dianggap terlalu tinggi, tidak ada investor yang berani mengelolanya.
Dia pun mengusulkan agar dibentuk BUMD jika memang tidak ada yang mau mengelola. Sebab, dinas terkait yang bertanggung jawab mengelola bangunan tersebut juga terlihat tidak serius.
”Kalau sudah ada BUMD-nya, akan lebih mudah menata eks Hi-Tech Mall ini. Sebab, sejak ditinggal PT Sasana Boga, ibarat kereta, ini sudah kehilangan masinis. Jadi, harus dicarikan masinis baru. Jangan dibiarkan seperti ini,” tuturnya.
Toni menilai lokasi Hi-Tech Mall sangat strategis. Sebab, tempatnya berdekatan dengan pusat pemerintahan. Tidak jauh pula dengan Gelora 10 November serta pusat perbelanjaan lain. Namun, kawasan tersebut harus dibuat berbeda dan memiliki nilai jual lebih.
Ke depan, eks Hi-Tech Mall harus dikembalikan menjadi pusat teknologi di Kota Surabaya. Yang tidak kalah penting, kawasan di sekitarnya seperti Taman Remaja juga harus dihidupkan lagi. ”Jadi, itu nanti bisa menjadi pusat teknologi dan kebudayaan,” jelasnya.