Mediasi Ulang Difasilitasi RW Setempat
Senin, Komisi C Panggil Pemkot, Warga, dan Pengembang
SURABAYA, Jawa Pos – Penyelesaian masalah terkait dengan pembangunan hotel di frontage road (FR) Ahmad Yani terus diupayakan. Camat Wonocolo Denny Christupel Tupamahu tak ingin polemik tersebut berlanjut. ”Mediasi warga dan pihak pengembang juga bakal dilakukan kembali. Mediasi lanjutan akan difasilitasi oleh pihak RT RW setempat. Hal tersebut sesuai dengan kesepakatan sebelumnya,” katanya kemarin (25/9).
Denny menyatakan, pertemuan kedua belah pihak sudah dilakukan di kecamatan beberapa waktu yang lalu. Saat itu juga dihadirkan polsek, koramil, RT, RW, LPMK, dan perwakilan warga setempat. Rapat tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan. Salah satunya, warga akan difasilitasi pihak RW untuk berkomunikasi dengan pengembang atau pihak hotel. ”Terkait komunikasinya sejauh mana, saat ini masih dibicarakan. Sebab, yang memfasilitasi adalah RW setempat,” lanjutnya.
Menurut Denny, pembangunan hotel sudah mengantongi izin. Hanya, itu harus tetap memperhatikan lingkungan sekitar. ”Masalah kebisingan dan sebagainya juga dikomunikasikan ke warga sekitar,” terangnya. Begitu juga bila ada kendala, dikoordinasikan dengan baik. Misalnya, soal bagaimana teknis pengerjaan dan pembangunannya seperti apa. ”Semuanya dapat dikomunikasikan dengan baik antara warga dan pihak pengembang yang mengerjakan bangunan tersebut,” ucapnya.
Henda Fitri Hanggara, salah seorang warga, membenarkan terkait dengan adanya pertemuan dengan pengembang. Termasuk pemberian tali asih yang dilakukan sebelum Lebaran. Seingat Henda, besaran totalnya Rp 15 juta untuk semua yang terdampak. ”Namun, belum semua warga setuju,” jelasnya.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya Baktiono menyatakan, pihaknya akan memanggil perwakilan pemkot, pengembang, dan pengusaha. ”Surat sudah kami layangkan untuk pengajuan hearing,” ucapnya kemarin. Hearing akan dijadwalkan Senin (28/9).
Dalam rapat tersebut, Baktiono berharap permasalahan itu bisa klir. ”Warga juga bisa mendapatkan haknya. Jika benar dampak pembangunan hotel merugikan mereka. Semuanya harus bertanggung jawab,” paparnya.