Jawa Pos

48 Napi dan Pegawai Lapas Surabaya Positif Korona

Masuk Ruang Isolasi, Tracing Dijalankan

-

SIDOARJO, Jawa Pos – Virus korona jenis baru (Covid-19) belum hilang di lingkungan Lapas Kelas I Surabaya di Porong. Hasil tes swab terhadap 386 warga binaan pemasyarak­atan (WBP) dan pegawai menyebutka­n, 48 orang positif Covid. Terdiri atas 47 narapidana (napi) dan seorang pegawai.

Mulai kemarin (25/9) para napi dievakuasi ke ruang isolasi. Pihak lapas bergerak cepat memindahka­n para WBP ke ruang isolasi agar virus tidak menyebar ke banyak orang. Sebab, mereka yang terpapar virus korona sebagian besar tanpa gejala. Kondisi fisiknya sehat dan tidak ada keluhan sakit. Sedangkan satu pegawai diminta melakukan isolasi mandiri. Untuk sementara tidak masuk kerja.

Uji usap masal untuk para napi dan pegawai dilakukan dua gelombang. Gelombang pertama pada 18 September yang diikuti 179 orang dan dilanjutka­n pada gelombang kedua sebanyak 207 orang. Sebelumnya, proses tes swab juga pernah dijalankan pihak lapas. Kala itu ada 60 orang yang dinyatakan positif korona. Sebagian menjalani perawatan di rumah sakit (RS). Termasuk WW, mantan ketua DPRD Surabaya yang sampai saat ini masih di RS. Sementara itu, A (mantan bupati Mojokerto) yang sebelumnya dirawat di RS sudah sembuh dan kembali ke lapas.

Kepala Lapas Kelas I Surabaya Gun Gun Gunawan menyatakan, tes swab masal menjadi bagian dari upaya tracing pihak lapas. Setelah sebelumnya ada WBP dan pegawai yang terpapar korona. ”Mereka yang dulu positif sebagian besar sudah sembuh,” katanya.

Menurut Gun Gun, belum ada surat resmi terkait hasil tes usap masal dari laboratori­um RSUD dr Soetomo pada 18 dan 21 September itu. Pemberitah­uan hanya dilakukan secara lisan. Namun, pihaknya tetap melakukan upaya evaluasi secepat mungkin untuk meminimalk­an persebaran yang lebih luas. Pihaknya belajar dari pengalaman sebelumnya dan berupaya memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi warga binaan. Sehingga langkah yang mereka ambil tidak butuh waktu lama. ”Keselamata­n warga binaan adalah prioritas kami,” ucapnya.

Gun Gun mengakui, napi yang dinyatakan positif Covid19 dalam keadaan baik. Tidak ada gejala seperti batuk, demam, atau ciri-ciri Covid-19 lain yang parah. Meski begitu, Gun Gun menegaskan bahwa pihaknya memberikan perhatian khusus kepada pasien. Dengan menyediaka­n obatobatan, makanan bergizi, dan suplemen agar kondisi pasien tetap baik. ”Kami juga telah menjalin koordinasi dengan gugus tugas provinsi dan RSUD dr Soetomo,” lanjutnya.

Dokter Lapas Kelas I Surabaya Hardjo Santoso juga mengungkap­kan, warga binaan yang diisolasi tidak ada yang mengeluh sakit. Sebagian besar masuk kriteria orang tanpa gejala (OTG). ”Hanya lima yang bergejala. Itu pun gejala ringan,” ucapnya.

Seperti demam dan batuk. Saat ini kondisi mereka berangsur membaik. Tidak ada yang mengeluh sesak napas. Meski demikian, pihak lapas tetap waspada. Tim kesehatan terus mengontrol kondisi mereka yang berada di ruang isolasi. Mengantisi­pasi adanya keluhan mendadak pasien seperti napas pendek.

Selain itu, mereka akan terus melakukan pelacakan kepada para pihak yang memiliki kontak erat dengan 47 warga binaan yang diisolasi. Termasuk tracing terhadap berbagai kegiatan yang mereka lakukan. Sehingga dapat menemukan siapa saja yang berhubunga­n dengan mereka.

 ?? ALFIAN/JAWA POS ?? ISOLASI LAGI: Sebagian warga binaan yang mengikuti swab dinyatakan positif Covid19. Ada 47 napi yang menjalani isolasi.
ALFIAN/JAWA POS ISOLASI LAGI: Sebagian warga binaan yang mengikuti swab dinyatakan positif Covid19. Ada 47 napi yang menjalani isolasi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia