Jawa Pos

Banting Setir ke Dunia Musik setelah Pensiun

Berlatih dengan Nyanyi dari Kafe ke Kafe

-

SURABAYA, Jawa Pos – Suasana Jumat malam di Michael Tj Gelato & Cafe selalu berbeda. Malam itu band Miracle Indonesia Satu Band kembali manggung dengan lagulagu bertema kebangsaan ciptaan mereka. Lagu NKRI Harga Mati menjadi pembuka live music tersebut. Pendiri band tersebut sekaligus sang vokalis Sastra Harijanto Tjondrokus­umo mengajak para pengunjung yang hadir untuk bernyanyi bersama.

Tidak hanya menjadi vokalis, lagu tersebut juga diciptakan sendiri oleh Hari. Lagulagu dengan tema kemerdekaa­n memang menjadi ciri khas band tersebut. Pria 62 tahun itu ingin menanamkan jiwa kebangsaan pada semua masyarakat Indonesia lewat lagu-lagunya. Sebab, Hari yang merupakan mantan pelatih nasional balap sepeda itu masih ingin berkontrib­usi untuk Indonesia meski sudah pensiun dari arena balap.

Yang menarik, pria kelahiran 26 Juli itu awalnya tidak bisa bernyanyi. Terlebih saat harus bernyanyi di depan orang banyak. ”Pernah waktu itu saya disuruh menyanyi di depan 200 orang tamu bareng teman SMA saya. Tapi, saya sudah bilang kalau nggak bisa nyanyi. Benar saja, cuma satu bait pertama terus selesai,” kenangnya, lantas tertawa.

Namun, dari situ justru dia tertantang untuk bisa menaklukka­n hal tersebut. Dia berjanji akan menyanyi jika di kemudian hari dirinya mendapat penghargaa­n. Cara berlatihny­a pun cukup berani. Hari memberanik­an diri untuk nyanyi di depan umum dari kafe ke kafe.

”Terus tiga bulan kemudian, saya dapat penghargaa­n tokoh olahraga terbaik dari gubernur. Di situ saya akhirnya menyanyi lebih baik lagi,” ceritanya. Berhasil menaklukka­n hal yang sempat membuatnya malu, siapa yang menyangka di usia pensiunnya itu dia justru menekuni dunia barunya itu.

Bahkan, dia dipercaya menjadi Ketua Persatuan Artis Penyanyi, Pemusik, dan Pencipta Lagu Republik Indonesia (PAPPRI) Jawa Timur. Tekun dan tetap semangat dalam belajar menjadi kunci untuk bisa mempelajar­i hal baru dengan cepat. ”Jadi, pepatah tidak ada kata terlambat dan pasti bisa itu benaran ada,” sambungnya. Meski sudah di usia muda sekali pun.

Bahkan, pada masa pandemi Covid-19 ini pun, pemilik Michael Tj Gelato & Cafe itu tetap aktif menulis lagu-lagu untuk Indonesia. ”Menurut saya, masa seperti ini menjadi waktu untuk merenung, introspeks­i diri. Apa yang salah dengan bangsa Indonesia ini dan seluruh dunia,” ujarnya. Lagu-lagu yang biasa dinyanyika­n di kafe tersebut maupun yang di-upload-nya ke akun YouTube-nya diharapkan bisa menjadi pengingat dan penyemanga­t.

 ?? ALFIAN RIZAL/JAWA POS ?? MANTAN PELATIH: Sastra Harijanto Tjondrokus­umo membawa salah satu piala yang diperoleh anak didiknya dalam cabor bersepeda.
ALFIAN RIZAL/JAWA POS MANTAN PELATIH: Sastra Harijanto Tjondrokus­umo membawa salah satu piala yang diperoleh anak didiknya dalam cabor bersepeda.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia