Jawa Pos

Jelang Debat, Trump Dikabarkan Mangkir Pajak

-

WASHINGTON, Jawa Pos – Debat perdana calon presiden (capres) AS hari ini diprediksi berjalan sengit. Satu lagi isu baru bakal jadi bahan dalam pertemuan Presiden AS Donald Trump dan rivalnya, Joe Biden. Isu yang membuat Trump pusing ini adalah soal pajak.

Isu tersebut mencuat seiring laporan mendalam yang dirilis New York Times Minggu lalu (27/9). Surat kabar investigat­if itu menulis sebuah artikel dari data pajak Trump yang dilaporkan ke badan pendapatan negara AS alias Internal Revenue Service (IRS).

Media tersebut melaporkan bahwa presiden ke-45 AS itu berhasil mangkir dari pajak federal selama total 10 tahun dalam periode 15 tahun belakangan. Beberapa setoran pajak yang dibayar terbilang tak sebanding dengan kekayaan Trump. Misalnya, pajak federal yang dibayar pada tahun kemenangan pemilunya, 2016, dan 2017. Suami Melania itu hanya membayar USD 750 (Rp 11 juta) di masing-masing tahun tersebut.

”Kepada siapa saja yang membayar pajak lebih tinggi (daripada Trump, Red), silakan angkat tangan,” sindir Senator Demokrat Chuck Schumer seperti yang dilansir Agence France-Presse.

Laporan khusus tersebut menyebut bahwa Trump punya banyak trik untuk mengikis beban pajaknya. Salah satunya dengan menggunaka­n kupon potongan pajak dari setidaknya 500 entitas Trump Organizati­on. Pajak yang dilaporkan ke IRS menunjukka­n bahwa sebagian besar usahanya mencatat kerugian bertahun-tahun.

Potongan pajak dari kerugian perusahaan itulah yang dipakai untuk meringanka­n pajak pribadinya. Bahkan, Trump bisa mengakali agar dia bisa mendapatka­n restitusi pajak senilai USD 72,9 juta (Rp 1 triliun). Restitusi ini masih menjadi subjek audit IRS hingga saat ini.

Trump lagi-lagi menyangkal tudingan tersebut. Dia menyebutka­n bahwa laporan New York Times hanyalah salah satu dari rangkaian berita palsu yang digunakan untuk menjatuhka­nnya. ”Pertama, saya membayar pajak yang sangat tinggi. Semuanya pasti terungkap pada waktunya.”

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia