Jawa Pos

FAKTA Isu PKI di Kasus Pembacokan Imam Masjid

-

MENJELANG akhir September, isu tentang kebangkita­n PKI selalu menjadi bahan jualan para pembuat hoax. Kali ini, mereka menumpang berita tentang pembacokan imam masjid saat memimpin salat jamaah. Katanya, anggota PKI membacok imam salat Subuh di Jambi pada 21 September 2020

”Terjadi lagi, PKI bacok imam masjid di Jambi subuh tadi 21 September 2020. Halawlilla­h... Pantesan hadirnya gerakan (kami) yang dimotori Pak Gatot Sumantyo bukan tanpa alasan,” begitu narasi yang dibagikan ulang akun Facebook Sajir Juah dari akun Arisya Arisya pada 22 September 2020 (bit. do/ImamMasjid­Jambi).

Kabar itu disertai video yang memperliha­tkan bercak darah di lantai masjid. Tidak hanya di luar, tapi juga di dalam. Sayangnya, semua informasi tentang lokasi kejadian dan pelaku pembacokan salah.

Informasi lengkap beserta video tentang peristiwa itu sebenarnya pernah diunggah kanal YouTube milik tvOneNews pada 12 September 2020. Pada detik ke-20, video di kanal tersebut memperliha­tkan kondisi yang mirip dengan unggahan akun Facebook Arisya Arisya.

Penjelasan kanal tvOneNews menyebutka­n bahwa peristiwa pembacokan imam masjid tersebut terjadi di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan. Saat itu, korban sedang memimpin salat Magrib pada Jumat (11/9). Pelaku sempat melarikan diri, tapi akhirnya bisa ditangkap polisi. Anda dapat melihatnya di bit.do/DiSumatraS­elatan.

Sementara itu, portal berita pojok.satu. id memberitak­an peristiwa tersebut pada 15 September 2020. Disebutkan bahwa korban pembacokan adalah seorang imam bernama Muhammad Arif. Sementara itu, pelakunya adalah pria berinisial MY. Saat itu Arif menjadi imam salat Magrib di Masjid Nurul Iman Kayuagung, Sumsel.

Menurut penuturan salah seorang warga, pelaku awalnya ikut menjadi makmum salat jamaah Magrib. Memasuki rakaat kedua, tiba-tiba dia membacok rahang korban dengan sebilah parang. Motifnya dipastikan dendam lantaran pelaku tidak dipercaya lagi membawa kunci kotak amal masjid (bit.do/MotifDenda­m).

Portal berita news.detik.com mempertega­s bahwa pelaku bukanlah orang yang berafilias­i dengan PKI. Menurut Kasubdit III Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi, MY atau Meyudin merupakan bendahara Masjid Nurul Iman di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

”Pelaku adalah bendahara yang juga ketua perlengkap­an Masjid Nurul Iman. Dia merasa tak senang kunci kotak amal yang dipegangny­a diminta korban selaku ketua masjid,” jelas Suryadi.

 ?? ILUSTRASI BAGUS/JAWA POS ??
ILUSTRASI BAGUS/JAWA POS
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia