Antisipasi Potensi Tsunami di Perairan Pantai Selatan
BANYUWANGI, Jawa Pos – Sebuah hasil riset menyebutkan bahwa sepanjang daerah di pantai selatan Pulau Jawa berpotensi mengalami tsunami besar. Di wilayah Jatim, ketinggiannya diprediksi bisa mencapai 12 meter.
Hasil riset tersebut mendapat atensi dari pemangku kebijakan di daerah-daerah pesisir di Jatim. Sejumlah antisipasi juga mulai dilakukan.
Di Banyu wangi, badan penanggulangan bencana daerah( BPBD) setempat segera memasang tiga early warning system (EWS) atau alat pen deteksi dini tsunami di pantai selatan wilayah kabupaten tersebut.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Eka Muharram mengatakan, EWS akan dipasang di tiga titik, yakni perairan Pantai
Lampon, Desa/Kecamatan Pesanggaran; Pantai Rajegwesi, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran; dan Pantai Grajagan, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo. ’’Alat tersebut segera kami pasang di titik yang sudah ditentukan,” ujarnya.
Sebenarnya Banyuwangi telah memiliki sembilan unit EWS bantuan dari BPBD Jatim. Tapi, dari jumlah itu, tujuh unit rusak. Yang berfungsi hanya ada di Pantai Pancer dan Pelabuhan Ikan Muncar.
Eka meminta kepada masyarakat tidak panik terkait dengan hasil riset tsunami setinggi 12 meter yang diperkirakan terjadi di sepanjang pantai selatan Jatim. ”Masyarakat tetap harus waspada. Tapi, tidak perlu panik terhadap hasil riset. Itu penelitian dan prediksinya belum tahu kapan terjadi,” katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar Achmad Cholik mengatakan, bakal ada pertemuan dengan pihak BMKG untuk membahas hal tersebut. ”Tentunya, semua antisipasi patut dilakukan,” ujarnya.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Malang Musripan tidak menampik potensi tersebut. Sudah lama perairan selatan Jawa menyimpan potensi bencana alam. ’’Memang kalau bencana tsunami selalu disampaikan,’’ tandasnya.
Menurut dia, selatan pulau Jawa masih menjadi perhatian serius BMKG, terutama wilayah pesisir pantai.