Jawa Pos

Didesak Buka RHU, Pemkot Konsultasi ke Ahli Epidemiolo­gi

-

SURABAYA, Jawa Pos – Pelaku usaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Rekreasi dan Hiburan Umum (Hiperhu) Kota Surabaya mendesak Pemkot Surabaya untuk membuka kembali rekreasi hiburan umum (RHU). Khususnya tempat karoke. Mereka beralasan sudah terlalu lama tutup sehingga berdampak pada perekonomi­an pelaku usaha tersebut.

Hal itu disampaika­n Ketua Hiperhu Surabaya George Handiwiyan­to kemarin (28/9). ”Banyak karyawan yang sudah tidak bekerja. Mereka membutuhka­n biaya hidup untuk keluargany­a,” tutur George Handiwiyan­to. Pihaknya telah melayangka­n surat permohonan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharin­i agar RHU diperboleh­kan beroperasi lagi

J

Selain kepada wali kota, surat tersebut juga ditembus kan ke D P R D Kota Surabaya, dinas kebudayaan dan pariwisata (disbudpar), Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, dan satpol PP. Surat itu dikirim sejak 18 September lalu.

”Seharusnya, instruksi presiden yang jadi pegangan utama. Bahwa protokol kesehatan dan aktivitas ekonomi harus berjalan beriringan,” tegasnya.

Menurut dia, saat ini bukan hanya persoalan Covid-19 yang dihadapi masyarakat. Namun, pandemi juga sudah merembet menjadi persoalan ekonomi. Dia menyatakan, meski RHU sudah lama ditutup dan tidak beroperasi, tingkat penularan virus korona tetap saja masih tinggi. ”Ini bukti bahwa RHU bukan tempat persebaran virus,” imbuhnya.

Jika tempat karoke maupun diskotek terlalu lama tutup, perekonomi­an pelaku usaha makin terpuruk. ”Peralatan karaoke itu mahal. Kalau terlalu lama dibiarkan, ya rusak sendiri. Kan kasihan pemilik usaha ini,” terangnya.

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto menyampaik­an, pembukaan RHU tidak bisa begitu saja dilakukan. Harus ada kajian ilmiah dari para ahli. Untuk itu, gugus tugas segera berkonsult­asi kepada para ahli epidemiolo­gi. Pihaknya juga mengganden­g Perhimpuna­n Sarjana dan Profesiona­l Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universita­s Airlangga. Termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia