Diduga Lubang Persembunyian Raja Airlangga
LAMONGAN, Jawa Pos – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lamongan resmi mengakhiri proses ekskavasi tahap ke-4 terhadap situs Pataan di Kecamatan Sambeng kemarin (28/9). Dalam proses yang berlangsung satu minggu itu, tenaga ahli dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Jawa Timur, dengan dibantu penduduk sekitar berhasil menemukan sebuah lubang serta altar di sisi bangunan inti.
”Sudah terlihat 90 persen bangunan inti situs. Karena ekskavasi kali ini kami fokuskan pada bangunan inti dulu. Kalau kompleks keseluruhan masih luas karena ada bangunan-bangunan inti lain yang belum terbuka,’’ kata M. Alamudin, Kabid Kebudayaan Disparbud Kabupaten Lamongan.
Pria yang akrab disapa Udin itu menuturkan, lubang yang ditemukan tim di lapangan memiliki kedalaman hampir 2 meter dan hanya cukup diisi satu orang. Menurut dia, penemuan lubang tersebut menguatkan dugaan tim bahwa situs Pataan yang memiliki bangunan menyerupai candi merupakan lokasi pelarian Raja Airlangga.
’’Setiap sesi pengerjaan tentu ada kajian sejarahnya. Akhirnya, disimpulkan sementara. Versi dari BPCB Trowulan semakin memperkuat situs Pataan sebagai lokasi pelarian Raja Airlangga. Termasuk ditemukan lubang yang juga memperkuat dugaan jadi tempat persembunyian,’’ tuturnya.
Adanya altar di sisi atas bangunan inti, lanjut dia, juga menarik. Berdasar hasil kajian selama ini, belum ada model bangunan altar pada candi-candi lain di Jawa Timur. ’’Analisis kajian hasil ekskavasi nanti kami rilis lagi. Karena yang terlihat baru hasil fisik,’’ ujar Udin. Tahun depan Disparbud Kabupaten Lamongan berencana melanjutkan kembali proses ekskavasi tahap berikutnya hingga proses pemugaran.