Setelah Tiga Bulan, Panen Ratusan Kilogram
Penting untuk Ketahanan Pangan saat Pandemi
SURABAYA, Jawa Pos − Dinas Ketahanan Pangan dan Pertamanan (DKPP) Kota Surabaya baru saja panen ubi jalar di kawasan Sememi, Kecamatan Benowo. Hasil panen yang mencapai ratusan kilogram tersebut dibagikan kepada warga sekitar. Itu penting untuk ketahanan pangan saat pandemi.
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Benowo Tamtomo Prayitno menuturkan, panen ubi jalar tersebut merupakan perdana. Hasil panen disortir dan dimasukkan ke karung sebelum dibagikan kepada warga. ”Kami langsung berikan ke masyarakat,” tuturnya.
Ubi jalar ditanam tiga bulan lalu. Tamtomo menyebutkan, ubi jalar ditanam di lahan seluas 115 meter persegi. Pemeliharaannya, lanjut dia, dilakukan oleh satu orang. Tugasnya memelihara kondisi ubi hingga menjaga kebutuhan asupan air.
Jumlah keseluruhan ubi jalar yang dipanen 111 kg. Setiap warga mendapatkan 1 kg ubi. ”Rata satu orang menerima sekitar 1 kg ubi jalar,” terang Tamtomo.
Lastri, salah seorang warga, menyatakan akan mengolah ubi tersebut dengan cara direbus. Rencananya, dia mengonsumsinya bersama anakanaknya. Terutama anaknya yang bontot. Yang masih berusia 4 tahun. ”Bagus untuk mata. Katanya sih begitu,” tutur ibu tiga anak itu.
Sebelumnya, pada 23 September lalu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga memanen ketela rambat madu, ketela pohon, hingga lele di Kelurahan Jeruk, Kecamatan Lakarsantri. Pemkot melalui DKPP gencar menanam berbagai bahan pangan di 24 lokasi lain. Jenisnya bermacam-macam. Selain di Sememi, ada juga di bekas tanah kas desa (BTKD) Kelurahan Jeruk. Di sana, DKPP menggarap sekitar sepertiganya dari luas lahan 7,6 hektare.
Secara terpisah, Kaprodi Food Technology (FTO) Universitas Ciputra
Muliasari Kartikawati menuturkan, ubi jalar memiliki banyak kandungan karbohidrat. Menurut dia, ubi jalar bisa dijadikan sebagai pengganti nasi. Selain itu, ubi jalar mengandung vitamin B, vitamin C, vitamin A, mineral besi, dan kalium. ”Tapi, memang kebiasaan orang Indonesia kan wajib makan nasi. Kalau tidak makan nasi, dianggap belum makan,” jelasnya.
Dia menambahkan, ubi jalar juga bagus dikonsumsi anak-anak. Salah satu penelitian dari Pattikawa dkk (2012) menyatakan, masih kata Muliasari, ubi jalar bisa diolah untuk makanan anakanak dan bayi.