Jawa Pos

Pelanggara­n Protokol di Perbatasan Menurun

Biasanya Tilang 25 Warga, Kemarin Hanya 2 Orang

-

SURABAYA, Jawa Pos – Jumlah warga yang terjaring protokol kesehatan di perbatasan mulai menurun. Salah satunya di depan Mal City of Tomorrow (Cito). Jika biasanya terdapat puluhan pelanggar, kemarin (28/9) petugas hanya menjaring dua orang. Faktornya pun beragam. Salah satunya, masyarakat jera akan sanksi denda yang diberikan.

Pemeriksaa­n berjalan seperti biasa. Ratusan kendaraan dari arah luar kota diberhenti­kan. Baik kendaraan bermotor maupun mobil dan angkutan. Semuanya diperiksa. Terutama cara dan penggunaan masker. Jika tidak menggunaka­n masker, pengendara otomatis ditindak.

Sanksi yang diberikan cukup berat. Mulai kegiatan sosial hingga harus menjalani sidang dan bayar denda. Nominalnya pun beragam. Dari Rp 50 ribu sampai Rp 250 ribu, bergantung keputusan hakim saat sidang. ”Hari ini yang terjaring jauh menurun,” kata babinsa Kelurahan Dukuh Menanggal Serma Langgeng P. kemarin pagi (28/9).

Razia protokol di perbatasan digelar sejak sebulan terakhir. Sehari rata-rata terdapat 25 warga yang terjaring. Sebagain besar tidak menggunaka­n masker. Nah, saat ini, angka tersebut berkurang signifikan. ”Hari ini hanya ada dua yang terjaring. Keduanya langsung ditilang dan nanti dikenai sanksi,” paparnya.

Menurut Langgeng, jika ditotal, keseluruha­n pelanggar yang terjaring mencapai 400–500 warga. Apalagi saat kali pertama razia digelar. Banyak sekali pengendara dari luar kota yang terjaring. ”Karena pagi dan waktu orang berangkat kerja, jadi banyak yang kena,” ucapnya.

Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijan­to mengatakan, razia sengaja digelar pada pagi hari. Sebab, perbatasan adalah akses masuknya pekerja luar kota. ”Mereka yang tidak taat juga dikenai sanksi berupa denda,” paparnya.

Harapannya, masyarakat bisa taat akan protokol kesehatan. Terutama saat masuk ke Surabaya. Menurut Eddy, ada beberapa penyebab turunnya jumlah warga yang terjaring. ”Salah satunya, mereka mulai disiplin penggunaan masker. Meskipun hal ini dilandasi karena untuk menghindar­i sanksi denda,” ucapnya.

Jadi, kata Eddy, sanksi berupa bayar denda di tempat sangat efektif. Masyarakat mulai jera dan akhirnya patuh protokol.

 ?? WAHYU ZANUAR BUSTOMI JAWA POS ?? TILANG WARGA YANG MELANGGAR: Petugas berjaga di pos pemeriksaa­n di depan Mal Cito kemarin.
WAHYU ZANUAR BUSTOMI JAWA POS TILANG WARGA YANG MELANGGAR: Petugas berjaga di pos pemeriksaa­n di depan Mal Cito kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia