Desember Mulai Digunakan Lomba
Pengerjaan Lapangan Tembak Sudah 80 Persen
SURABAYA, Jawa Pos – Metropolis bakal memiliki lapangan tembak berkelas internasional. Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Surabaya sudah menuntaskan 80 persen pengerjaan venue yang berada di Kedung Cowek, Bulak, itu.
Kepala Bidang Bangunan dan Gedung DPRPK CKTR Surabaya Iman Krestian Maharhandono mengungkapkan, saat ini sedang dilakukan perbaikan lapangan dan penyesuaian dengan alignment akses yang terhubung ke jalan lingkar luar timur (JLLT) yang sedang digarap DPUBMP Surabaya. ’’Seperti rencana awal, pengerjaan tuntas Desember mendatang,” tuturnya.
Ada dua lapangan atau arena yang digunakan para penembak. Tempatnya pun dua lantai. Yakni, arena tembak prestasi dan reaksi. ’’Lantai 1 terdiri atas arena tembak prestasi seluas 25 meter persegi dan 50 meter persegi. Serta arena tembak reaksi yang memiliki luas 160 meter persegi dan 400 meter persegi,” ucapnya.
Sementara itu, lantai 2 khusus arena tembak reaksi. Ada tiga lapangan di tempat tersebut. Mulai luas 160 meter persegi, 240 meter persegi, hingga 400 meter persegi. ’’Pembuatan dua arena ini untuk mengakomodasi para penembak nantinya. Mereka bisa menggunakan beragam arena sesuai kebutuhan,” katanya.
Pengerjaan proyek yang menelan dana Rp 24,4 miliar itu sejauh ini tidak mengalami kendala yang cukup berarti. Hanya, petugas harus lebih hati-hati dalam mengerjakan berbagai fasilitas pelengkap lapangan tersebut. Dengan begitu, ketika digunakan, lapangan tembak layak dan aman. ’’Kami juga pikirkan soal lahan parkir, tempat istirahat, hingga toilet,” ujarnya.
Secara keseluruhan, dia memastikan lapangan tembak itu layak pakai pada pertengahan Desember. ’’Rencananya akan ada event lomba pada akhir tahun nanti,” katanya.
Perlombaan itu, kata dia, ditujukan untuk umum. Konsepnya sudah dibuat. ’’Nantinya juga melibatkan Perbakin (Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia) tentang mekanisme perlombaan,” ujarnya. Pihaknya sudah memastikan jugaprotokol kesehatan jika pandemi belum berakhir.