Desainer Fashion Jatim Punya Wadah
Untuk Memamerkan Wastra Nusantara
SURABAYA, Jawa Pos - Empat desain busana dari desainer Jatim diperagakan dalam grand opening Erbe di Grand City kemarin (29/9). Desain-desain itu merupakan karya dari desainer yang tergabung dalam Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) BPD Jatim. Dalam desain di masa pandemi kali ini, para desainer yang biasanya membuat desain untuk baju pesta beralih ke desain ready-to-wear, tapi tetap dengan menampilkan ciri khas masing-masing.
Salahsatunya,UlfaMumtaza.Dengan menggunakanmotifprintberbagaimacam batik dengan dominasi warna busana kuning kecokelatan, dia membuat rancangannya kali ini lebih fleksibel untuk dipakaidalamkegiatanapasaja.”Konsepnya cuma satu. Untuk masa pandemi seperti sekarang ini, bisa tetap nyaman dipakai di rumah saja maupun untuk keluar,” jelasnya saat ditemui di lokasi.
Namun, meski konsepnya berubah menjadi desain busana yang lebih simpel, dia tetap menampilkan ciri khasnya dalam desainnya itu. Salah satunya, motif yang dibuatnya sendiri. ”Ini juga jadi cara kami biar tetap bisa eksis di industri ini tanpa harus merumahkan para pegawai,” terangnya.
Hal yang sama juga terlihat lewat desain busana milik Riris Ghofir. Dengan warna marun, dia juga menampilkan wastra Nusantara lewat desainnya itu. ”Kali ini juga kami beralih ke desaindesain yang ready-to-wear, tapi tetap kelihatan berbeda dengan ready-towear yang lainnya,” jelasnya.
Tetap dengan ciri khasnya yang selalu menampilkan karya yang anggun, dalam warna merah marun itu, dia juga membuatnya dengan cantik. ”Untuk karya yang ini, saya terinspirasi dari salah satu taman wisata di Gresik. Karena memang saya asal Gresik,” ujarnya. Menampilkan warna bak bunga yang warna-warni, dia ingin bisa mengajak bertamasya meski hanya lewat karya.
Sementara itu, Ketua APPMI Jatim Denny Djoewardi menambahkan bahwa lewat Galeri Erbe tersebut, para desainer yang telah tergabung dalam asosiasi itu bisa mendapat wadah untuk berkarya bersama. ”Jadi, yang biasanya harus ke lokasi desainer satu per satu, kini bisa jadi lebih mudah di satu wadah,” jelasnya. Tujuannya pun tidak hanya itu. Denny menjelaskan bahwa galeri tersebut juga ingin dijadikannya jujukan masyarakat untuk melihat karya wastra Nusantara. ”Karena di sini fokus kami adalah berkarya dengan memakai kain-kain tradisional,” tambahnya.