Swab Hunter Mulai Beraksi
SURABAYA, Jawa Pos – Covid-19 bukan penyakit biasa karena cepat menyebar serta tidak gampang ditaklukkan. Untuk meredam persebaran virus korona jenis baru tersebut, pemkot pun harus melakukan sejumlah upaya. Dibutuhkan langkah yang tidak biasa.
Testing, tracing, dan penyemprotan sudah berjalan optimal. Grafik pertambahan kasus Covid-19 di Surabaya makin melandai. Angka kesembuhan juga meningkat. Namun, pemkot tidak lantas berpuas diri. Sebab, bisa saja Covid-19 kembali mengamuk. Kini fokus perhatian pemkot adalah mengamati titik-titik keramaian.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) M. Fikser menuturkan, physical distancing harus terus dijaga. Dengan cara tersebut, mata rantai persebaran virus korona putus. ”Karena tidak ada kontak langsung antarwarga,” paparnya.
Untuk mencegah kerumunan, pemkot memiliki cara. Yakni, memasang closed circuit television (CCTV) untuk memantau titik keramaian. Fikser menyatakan bahwa pemkot memiliki sumber daya tersebut. Kamera pengintai sudah terpasang dan tersebar di seluruh tempat umum
Salah satunya di taman. Semula CCTV dipasang untuk menjaga ruang terbuka hijau (RTH) tersebut. Mengamati perilaku warga agar tidak merusak tanaman dan mencegah tindak kriminal. ”Ketika ada yang merusak, bisa ditindak,” tuturnya.
Nah, pada masa pandemi, CCTV mempunyai fungsi lain. Yaitu, mengamati kerumunan. Fungsi itu terbukti pada Minggu lalu. Kamera pengintai mengintip ratusan orang di Taman Apsari. ”Command Center 112 langsung memberikan info ke satpol PP. Rapid test digelar,” terangnya.
CCTV tidak hanya dipasang di taman. Ruas jalan tidak luput dari pengamatan CCTV. Misalnya saja, Jalan Ketabang Kali. Akhir pekan lalu jalan itu dipadati pemuda. Berkerumun. Petugas akhirnya menutup akses tersebut. Rapid test antigen kembali diadakan.
Mayoritas warga yang berkerumun adalah kaum milenial. Dari catatan pemkot, aktivitas itu justru memicu persebaran korona. Sebab, 30 persen penderita Covid-19 di Kota Pahlawan adalah anak muda.
Sementara itu, tim baru bentukan pemkot mulai beraksi. Yakni, swab hunter. Petugas gabungan tersebut berkeliling kota untuk mencari warga yang berkerumun. Di Tambaksari, petugas menjaring empat pelanggar prokes. Empat warga itu tidak memakai masker. Di Sawahan, 12 warga diamankan. Perinciannya, 2 warga terjaring di Banyu Urip dan 10 orang lainnya diangkut dari Pasar Blauran.
Di Gunung Anyar, tim gabungan melakukan razia di Jalan Dr Ir H Soekarno. Tepatnya di Jalan MERR Gunung Anyar. Satu warga diamankan karena tidak memakai masker. ”Inilah langkah kami agar warga mematuhi prokes,” tegas Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Linmas Irvan Widyanto.