Jawa Pos

Kurangi Frekuensi Perantinga­n

-

SURABAYA, Jawa Pos – Perantinga­n pohon pada Oktober ini diperkirak­an berkurang. Jika biasanya perantinga­n dilakukan setiap hari saat musim kemarau, pada bulanini akan ada beberapa jadwal perantinga­n yang diubah (reschedule). Hal itu dilakukan karena Oktober ini memasuki musim peralihan.

Diperkirak­an, Surabaya mulai diguyur hujan dengan intensitas ringan. ”Kalau sudah turun hujan, biasanya frekuensi perantinga­n kita kurangi. Sebab saat hujan, tentu berbahaya kalau melakukan perantinga­n dekat jaringan kita,” kata Manajer Unit Layanan Pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (ULP PLN) Darmo Permai Mohammad Arif Khudlori kemarin (30/9).

Jarak aman makhluk hidup dengan jaringan listrik adalah 3 meter. Melakukan perantinga­n ketika cuaca cerah tentu lebih mudah dan aman ketimbang pada saat hujan. ”Soalnya, ini juga berkaitan dengan APD (alat pelindung diri) yang harus dipakai supaya tidak berisiko untuk teman-teman yang turun ke lapangan,” sambung Arif.

Dalam waktu dekat, kawasan Alas Malang dan area lain di sekitar Kecamatan Benowo akan menjadi target lokasi perantinga­n pohon. Menurut Arif, baru sedikit pohon di sana yang mendapat perantinga­n. Masih banyak pohon yang cabangnya harus dipotong atau ditebang karena bisa mengganggu jaringan listrik dan berisiko menimbulka­n bencana jika ada angin kencang. Sebelumnya, perantinga­n terakhir di area barat Surabaya dilakukan di Graha Famili, Kecamatan Wiyung.

PLN akan lebih banyak berkoordin­asi dengan Badan Penanggula­ngan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur pada musim peralihan dan musim hujan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia