Rencana Hentikan Pemeriksaan di Perbatasan
SURABAYA, Jawa Pos – Satpol PP Kota Surabaya berencana menghentikan pemeriksaan protokol kesehatan di perbatasan. Tepatnya mulai Senin pekan depan (5/10). Sebab, jumlah warga yang terjaring razia sudah menurun. Artinya, tingkat kedisiplinan masyarakat mulai meningkat. ”Sebelumnya, kami akan melakukan evaluasi. Termasuk memantau jumlah pelanggar,” kata Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto kemarin (30/9).
Jika jumlahnya masih tinggi, bisa jadi rencana tersebut urung dilakukan. Dengan begitu, razia protokol Covid-19 di perbatasan tetap digencarkan. Khususnya pada pagi hari saat jam kerja. ”Kemungkinan untuk diperpanjang juga ada,” ujar Eddy.
Dikhawatirkan, bila razia itu dihentikan, kedisiplinan warga bisa kendur. Karena itu, meski ada rencana razia dihentikan, Satpol PP Surabaya tetap melakukan kajian dan melihat kondisi di lapangan. Khususnya soal kepatuhan terhadap protokol Covid-19.
Jika dilihat sekarang, kata Eddy, jumlah warga yang terjaring razia terus menurun. Misalnya, di depan Mal Cito. Dulu puluhan orang bisa terjaring. Saat ini hanya ada dua sampai empat orang yang melanggar protokol. ”Berarti kan kedisiplinan sudah tinggi,” terangnya.
Eddy menambahkan, kalaupun nanti tidak ada razia di perbatasan, razia di tempat keramaian tetap dilakukan. Bahkan lebih masif lagi. Termasuk soal jam malam. Sanksi tegas juga diberikan bagi pelanggar. Mulai bayar denda hingga penutupan tempat usaha. Karena itu, pihaknya berharap semuanya bisa taat. Dengan begitu, persebaran Covid-19 bisa ditekan.