Gang Sempit Sulitkan PMK, Abdullah Kehilangan Nyawa
Api Lalap Rumah di Perkampungan Padat
SURABAYA, Jawa Pos – Agustinawati menangis histeris saat melihat kantong jenazah Abdullah digotong keluar dari rumahnya di Jalan Tambak Asri, RT 15, RW 6, Krembangan, kemarin (30/9). Perempuan 36 tahun itu tidak menyangka sang ayah tewas secara mendadak dan mengenaskan. Laki-laki 76 tahun tersebut meninggal karena tidak bisa menyelamatkan diri saat api melalap rumahnya.
Kebakaran terjadi pada pukul 11.23. Siang itu Abdullah bersama sang cucu, Riski Aditia 10, berada di ruang tamu di lantai 2. Mereka tengah bersantai. Riski sedang menonton televisi, sedangkan Abdullah tengah merokok. Tiba-tiba, Abdullah membuang puntung rokok ke lantai bawah. Abdullah mengira api pada puntung rokok telah mati.
Namun, sekitar 10 kemudian, ternyata api membakar tangga rumah. Material tangga yang terbuat dari kayu membuat api cepat membesar. Riski pun panik. Sebab, tidak mungkin Riski keluar dari rumah melalui tangga yang telah terbakar. Ditambah lagi, dia harus menyelamatkan sang kakek.
Abdullah sudah tua sehingga tidak bisa bergerak cepat. Mau tidak mau, dia dibopong ke luar rumah. Dengan postur tubuh yang masih anak-anak, rasanya tidak mungkin Riski melakukan penyelamatan. ”Riski pun memutuskan untuk keluar rumah dengan melompat dari lantai 2 ke bawah. Ketinggiannya sekitar 4 meter,” ungkap Kanitreskrim Polsek Krembangan Iptu Hery Yudianto di lokasi kemarin.
Sesampai di bawah, Riski lantas berteriak minta tolong. Kepulan asap tebal telah membubung tinggi di langit. Tidak mau api merembet ke bangunan lain, warga langsung melaporkan peristiwa tersebut ke PMK Surabaya. Sambil menunggu petugas pemadam kebakaran datang, warga bergotong royong melakukan pemadaman.
Kabid Operasional PMK Surabaya Bambang Vistadi menjelaskan, pihaknya tiba di lokasi pada pukul 11.30. Sebanyak 16 kendaraan operasional dan puluhan petugas diterjunkan. Banyaknya material yang mudah terbakar membuat kobaran api cepat membesar. Ditambah lagi kondisi permukiman yang cukup padat dan akses jalan yang sempit. Kurang dari 1 meter. Akibatnya, kendaraan PMK tidak bisa mendekat ke titik lokasi.
Pihaknya pun memutuskan untuk memadamkan api dari atas. Tujuannya, api bisa dikendalikan dan tidak merembet ke bangunan lain. Setelah petugas PMK berjibaku selama 20 menit, api berhasil dipadamkan dan dilanjutkan dengan pembasahan hingga pukul 12.26. Setelah itu, seorang korban jiwa yang berada di lantai 2 dievakuasi. Yang mengevakuasi adalah tim Inafis Polres Pelabuhan Tanjung Perak. ”Korban tidak bisa diselamatkan. Sebab, saat kami datang, api sudah besar serta telah membakar tangga dan seluruh bangunan,” ujarnya di lokasi kemarin.
Berdasar pantauan Jawa Pos, jalan yang sempit mengakibatkan proses evakuasi korban memakan waktu cukup lama. Ditambah lagi material kayu yang rapuh lantaran terbakar. Jenazah Abdullah baru bisa dievakuasi pada pukul 13.40. Dari informasi yang didapat, Abdullah ditemukan tewas dalam kondisi telentang dan hangus terbakar.
Berdasar hasil pemeriksaan sementara, Hery menjelaskan bahwa kebakaran disebabkan puntung rokok yang dibuang Abdullah ke lantai 1. Sebab, korsleting listrik dan kompor meledak atau kebocoran gas tidak ditemukan. Jasad Abdullah telah dibawa ke RSUD dr Soetomo.