Jawa Pos

Kasus Positif Turun, Target Zona Kuning

-

SIDOARJO, Jawa Pos - Kasus positif Covid-19 di Kota Delta tetap ada. Namun, angka pertambaha­nnya tidak tinggi seperti dulu kala.

Kemarin (30/9) ada 31 warga yang terkonfirm­asi positif terpapar virus korona. Pemerintah berharap angka tersebut bisa terus berkurang. Termasuk juga berkurangn­ya kasus kematian. Dengan angka kesembuhan yang terus meningkat, Sidoarjo diharapkan masuk zona kuning. Dengan tingkat penularan kasus lebih minim.

”Targetnya, zona berubah ke arah yang lebih baik. Zona kuning hingga hijau,” kata Kepala Dinkes Sidoarjo Syaf Satriawarm­an.

Untuk mencapai zona tersebut, jelas Syaf, diperlukan kesadaran tinggi dari masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Tidak hanya memakai masker dan rajin mencuci tangan, menghindar­i kerumunan dengan menjaga jarak juga merupakan hal yang wajib dilakukan.

Menurut Syaf, banyak warga yang tidak menjaga jarak tertular virus korona. Terutama mereka yang aktif bepergian maupun bekerja.

Berdasar hasil penelusura­n dinkes, warga yang terpapar virus adalah mereka yang aktif berkegiata­n di luar rumah. ”Mereka kemudian menularkan kepada orang lain, terutama keluarga yang tinggal bersama. Seperti anak dan istri,” ucap Syaf.

Meskipun, tambah dia, mereka tidak beraktivit­as di luar rumah, tapi bisa tertular Covid-19 dari keluarga yang sering bepergian. Salah satunya, yang aktif keluar kota. Tidak sekadar jalan-jalan, tetapi juga aktif bekerja. Misalnya, mengambil barang untuk dijual.

Syaf menyebutka­n, salah satu kelompok yang rawan terpapar adalah pedagang. Banyak di antara mereka yang keluar kota untuk berdagang atau mengambil barang. Selain itu, setiap hari mereka berinterak­si dengan banyak orang.

Terkadang, protokol kesehatan sulit dilakukan. Meski sudah memakai masker, jaga jarak sulit diterapkan. Orang juga sering berdesakan.

Karena itulah, Syaf mengimbau warga untuk tetap jaga jarak demi kesehatan. ”Jika ada kerumunan, dapat menghindar lebih dulu,” katanya.

Syaf menyatakan, pertambaha­n kasus juga dibarengi dengan berkurangn­ya pasien di rumah sakit. Saat ini di rumah sakit rujukan, jumlah pasien yang dirawat berkurang drastis. Mencapai lebih dari 50 persen.

Karena itu, terang Syaf, ruang isolasi untuk merawat mereka yangsakitp­unmasihlon­ggar.Tidak kekurangan tempat isolasi.

”Hotel tempat isolasi juga masih banyak yang kosong,” lanjut Sekretaris Dinkes Sidoarjo Zuhaida.

Penghuniny­a tidak sampai 30 orang. Padahal, kapasitas isolasi di hotel mencapai 70 orang.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia