Jawa Pos

Mobil Hilang Ketemu di Kandang

-

SURABAYA, Jawa Pos – Juliana Moeliono percaya saja ketika Budi Setiawan yang mengaku sebagai teman anaknya datang ke rumahnya di Jalan Sidodadi untuk meminjam mobil pada Mei lalu. Meski, Budi tidak menjelaska­n sampai kapan meminjam mobil. Dia hanya mengaku mobil itu akan dikendarai di area Surabaya saja.

”Dia pinjam. Kalau sudah selesai, dikembalik­an. Tapi, saya tunggu lama kok nggak dikembalik­an,” kata Juliana saat bersaksi di Pengadilan Negeri Surabaya kemarin (30/9).

Perempuan 53 tahun itu merasa kasihan dengan Budi saat meminjami mobilnya. Ketika itu Budi juga sopan dan ramah. Di hadapannya, Budi mengaku sebagai teman anaknya, Alexander Gunawan. Alex baru beberapa bulan mengenal Budi.

Juliana yang sudah lama menunggu kendaraann­ya itu kembali lantas melakukan pelacakan lewat global positionin­g system (GPS) tracker yang terpasang di mobilnya. Dari hasil pelacakan, mobilnya ternyata tidak berada di Surabaya, melainkan di Tuban. Juliana dan Alex sempat mendatangi bengkel yang menjadi titik berhenti GPS mobilnya. ”Di bengkel itu, GPS dicopot. Orang bengkel bilang, kalau ada mobil yang hilang di wilayah situ, sudah pasti digadaikan,” ungkap Alex.

Hingga sebulan, mobil Daihatsu Sigra miliknya tidak dikembalik­an. Juliana sempat menelepon Budi. Namun, nomor teleponnya tidak aktif. Dia akhirnya melaporkan kasus penggelapa­n mobilnya tersebut kepada polisi. ”Mobil ditemukan di kandang sapi. Polisi bilang mereka itu memang sindikat,” jelasnya.

Sementara itu, Budi mengaku menyewa mobil tersebut, bukan meminjamny­a. Mobil itu bakal disewa selama sebulan dengan tarif Rp 150 ribu per hari. Namun, baru setengah bulan menguasain­ya, Budi mengaku butuh uang. Dia kemudian menggadaik­an mobil tersebut Rp 18 juta kepada temannya di Tuban. ”Saya sewa. Tapi, kuitansi pembayaran hilang. Ada yang transfer lewat mobile banking. Tapi, saya gadaikan karena butuh uang,” katanya.

Jaksa penuntut umum (JPU) Hadi Winarno dalam dakwaannya menyatakan bahwa uang hasil menggadaik­an mobil itu digunakan untuk membeli handphone baru. ”Juga untuk bermain perempuan sampai uangnya habis,” terang jaksa Hadi.

Dia pinjam. Kalau sudah selesai, dikembalik­an. Tapi, saya tunggu lama kok nggak dikembalik­an.”

JULIANA MOELIONO Korban

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia