Jawa Pos

Perawat Disiagakan di Liponsos

Untuk Pengontrol­an Penghuni saat Pandemi

-

SURABAYA, Jawa Pos − Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Babat Jerawat khusus eks kusta tetap melakukan pengontrol­an kepada para penghuni pada masa pandemi. Ada pemberlaku­an jam malam hingga penyiagaan perawat.

Kepala Subbagian TU UPTD Shokib mengatakan, setiap pukul 21.00, gerbang liponsos ditutup. Penghuni liponsos tidak boleh keluar. ”Harus istirahat,” ujarnya saat ditemui Jawa Pos.

Selama beraktivit­as, lanjut Shokib, seluruh penghuni liponsos wajib mengenakan masker dan menjaga jarak. Bukan hanya penghuni, dia menyebutka­n bahwa petugas liponsos pun diminta patuh protokol kesehatan. Tidak terkecuali petugas dapur yang menyediaka­n makanan bagi penghuni. ”Kami juga menyediaka­n fasilitas cuci tangan,” tambahnya.

Berdasar data UPTD, saat ini ada 91 orang yang menghuni liponsos di Kecamatan Pakal itu. Asal penghuni beragam. Bukan hanya dari Surabaya. Namun, ada juga yang berasal dari Lamongan, Gresik, hingga Mojokerto. Dari puluhan penghuni tersebut, tercatat ada 26 kepala keluarga (KK) dan 14 penghuni yang bujang.

Selama pandemi, belum ada pemeriksaa­n swab atau rapid dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bagi para penghuni. Di sisi lain, penghuni juga tidak bisa ke RS Sumberglag­ah, Mojokerto, untuk kontrol. ”Diinfokan dari rumah sakit, kalau tidak ada sakit yang parah, tak perlu ke rumah sakit,” terang Shokib.

Meski demikian, pelayanan kesehatan di liponsos tidak dikendurka­n. Shokib menyebutka­n, pihaknya menyiagaka­n dua perawat setiap hari. ”Barangkali ada penghuni yang butuh bantuan perawat,” imbuhnya.

Ditemui di lokasi yang sama, salah seorang penghuni, Bakir, tampak sibuk memilah sampah plastik di liponsos. Ayah satu anak itu tinggal di Liponsos Babat Jerawat sejak 20 tahun lalu. ”Saya kerjanya ya begini. Memilah botol plastik, melepaskan merek botol-botol, lalu menyerahka­n ke pengepul,” ujarnya.

Bakir merasa aman dan nyaman tinggal di liponsos. Sesekali, dia menyambang­i keluargany­a di kawasan Nginden. ”Orang tua masih ada di sana (Nginden, Red),” ucapnya. Tapi, dia merasa lebih diterima secara sosial di liponsos.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia