Jawa Pos

Pemilik Lahan Ingin Pembebasan Lanjut

Pengukuran Terakhir JLLT pada 2018

-

SURABAYA, Jawa Pos – Belum ada kepastian soal kelanjutan pembanguna­n Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT). Progres pembebasan lahan di sejumlah titik masih mandek. Warga pun berharap pembebasan segera dilakukan.

Namun, masyarakat di kawasan Kelurahan Bulak yang masuk peta lokasi pembanguna­n JLLT masih harus bersabar. Sebab, kecil kemungkina­n pembanguna­n jalur di kawasan itu bakal dilakukan tahun ini. Ketersedia­an anggaran dan pandemi Covid-19 menjadi salah satu pemicunya.

Menurut Abidin, salah seorang warga, pengukuran sempat dilakukan di tanah miliknya pada 2018. Namun, belum ada informasi lagi soal kelanjutan­nya. Abidin melanjutka­n, ada lebih dari 200 persil yang terdampak pembanguna­n di daerahnya.

Dia pun berharap ada kepastian soal pembebasan tersebut. Apalagi, harga tanah di Surabaya terus naik. ’’Khawatir kalau ini dibebaskan, tidak bisa beli di tempat lain,’’ tuturnya.

Mat Hasim, pemilik lahan lain di Kelurahan Keputih, juga mengingink­an kejelasan. ’’Waktu itu hanya ada surat pemberitah­uan, sosialisas­i dari Pemkot Surabaya. Cuma diberi tahu batas rumah mana yang bakal terkena proyek. Belum sampai pembahasan soal harga dan lainnya,’’ terangnya. Di area itu, ada sekitar 12 persil yang terdampak.

Lurah Bulak Hasan Efendi mengakui, belum ada informasi soal pembebasan lahan bagi JLLT. Proses terakhir adalah pengukuran. ’’Untuk JLLT, informasi yang kami dapat tertunda dulu. Sebab, fokusnya masih di JLLB,’’ katanya.

Di sisi lain, pembanguna­n tersebut akan memberikan banyak dampak positif bagi kawasan sekitar. Bulak bisa menjadi episentrum baru dalam pengembang­an kawasan di Surabaya. Tentu, hal itu bakal diimbangi dengan pembanguna­n fasilitas publik lain.

Camat Bulak Budi Hermanto menambahka­n, kawasan pesisir Bulak digadang-gadang sebagai titik wisata baru di metropolis. Fasilitas kereta gantung hingga dermaga pandang bakal direalisas­ikan pemkot. ’’Itu akan terkoneksi sepanjang pesisir Bulak,’’ ucapnya.

Hal itulah yang harus ditangkap masyarakat sekitar. Dengan memanfaatk­an pembanguna­n yang dilakukan Pemkot Surabaya. ’’Harus berdampak bagi kesejahter­aan warga juga,’’ ujarnya.

Hingga kini, akses JLLT di Kedung Cowek masih ditutup dengan box culvert untuk mencegah balap liar. Rencananya, jalan itu dibuka dulu sebagai akses menuju dan dari lapangan tembak yang sedang dibangun.

 ?? ROBERTUS RISKY/JAWA POS ?? SAMBUNG LAPANGAN TEMBAK: Pesepeda melewati JLLT Kedung Cowek yang belum dibuka untuk umum kemarin.
ROBERTUS RISKY/JAWA POS SAMBUNG LAPANGAN TEMBAK: Pesepeda melewati JLLT Kedung Cowek yang belum dibuka untuk umum kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia